Puisi?
Seringnya terdiam, melongo Menembus batas waktu dan ruang, melewati sibakan memori, mengurai makna Melewati bayang-bayang hitam dan kelam, kadang cerah putih Terlukis bentangan padang hijau bergradasi langit jingga, di situ aku duduk Memandang lembaran awan mengapung mengalir di angkasa, bebas Di ujung mega kau berdiri, mengulur sebentuk rasa, penasaran Tak sempat ku sambut, telah kutepis bayangmu, kesalahan.. Dan di ujung lembayung itu, kita berbagi, duduk, di bawah atap langit Berbagi remah-remah kehidupan, bicara impian, tinggi! Kusimpan erat, kudekap, kujaga, namun terlepas dan pupus.. sedih... Kupungut, kurangkai, kususun, kucoba tersenyum, menghibur diri, tapi percuma.. Retakan itu masih ada, membekas, tegas, jelas... Ketika lembayung beranjak, kegelapan menyelimuti namun temaram lampu menemani Mendampingi awan dan bulan, bintang-bintang kadang bermain bersama di langit hitam Namun malam hanyalah sesaat, dan dingin, kelam, pekat, beda.. Akankah ku diam di malam h