Random Story #2
"If you love someone, then you must release the one you love."
-Anonymous-
Eaaaa sesi galau #eh. Awalnya ga ngerti dan ga paham dengan pernyataan itu, tapi sepertinya sekarang mulai paham artinya. Ternyata bener selentinga yang mengatakan bahwa di tiap-tiap tahap kehidupan, kita bakal mengerti sesuatu yang ga kita mengerti sebelumnya. Contoh sederhananya, waktu kita duduk di bangku SD, rasanya pelajaran yang kita hadapi itu paling susah, padahal baru SD. Eh eh waktu udah SMP dan SMA, kita ngeliat bahwa pelajaran di SD itu gampang banget! Begitu pun tentang makna kehidupan. Kadang kita penasaran dan ga ngerti kenapa suatu hal terjadi pada kita, dan kita terus bertanya sampai kita ga dapet titik ujungnya, dan ketika kita udah lupa sama pertanyaan kita, di satu fase kehidupan kita inget lagi sama pertanyaan kita di masa lalu, dan akhirnya paham dan bisa dapet finish line dari pertanyaan kita di masa lalu.
"Mungkin bukan diriku mimpimu, mungkin diriku hanya duri di memorimu, mungkin, mungkin..."
Kita hidup di dunia yang penuh asumsi -- semua orang berasumsi -- bisa ditranslasi ke dalam berbagai istilah; ekspektasi, harapan, cita-cita, mimpi, dan kawan-kawannya. Kadang asumsi itulah yang menjadi bahan bakar bagi seseorang untuk berkarya, untuk melakukan sesuatu. Namun di sisi lain, karena orang itu berasumsi namun ga kesampean, kekecewaan yang didapat. Hm.
"Gantungkan cita-citamu setinggi langit."
-Soekarno-
Yah, cita-cita yang tinggi adalah keharusan, agar bara di dalam dada tidak habis, agar kepala tegak menengadah menatap mimpi dan cita di angkasa. Semua orang punya cita, semua orang punya mimpi, smua orang berasumsi.
Cukup random, random banget malah. Gapapa, sebagai pemanasan dan komitmen kepada diri sendiri buat aktif nulis, mengasah bahasa tulisan dan berbagi jalan pikir :D
-Anonymous-
Eaaaa sesi galau #eh. Awalnya ga ngerti dan ga paham dengan pernyataan itu, tapi sepertinya sekarang mulai paham artinya. Ternyata bener selentinga yang mengatakan bahwa di tiap-tiap tahap kehidupan, kita bakal mengerti sesuatu yang ga kita mengerti sebelumnya. Contoh sederhananya, waktu kita duduk di bangku SD, rasanya pelajaran yang kita hadapi itu paling susah, padahal baru SD. Eh eh waktu udah SMP dan SMA, kita ngeliat bahwa pelajaran di SD itu gampang banget! Begitu pun tentang makna kehidupan. Kadang kita penasaran dan ga ngerti kenapa suatu hal terjadi pada kita, dan kita terus bertanya sampai kita ga dapet titik ujungnya, dan ketika kita udah lupa sama pertanyaan kita, di satu fase kehidupan kita inget lagi sama pertanyaan kita di masa lalu, dan akhirnya paham dan bisa dapet finish line dari pertanyaan kita di masa lalu.
"Mungkin bukan diriku mimpimu, mungkin diriku hanya duri di memorimu, mungkin, mungkin..."
Kita hidup di dunia yang penuh asumsi -- semua orang berasumsi -- bisa ditranslasi ke dalam berbagai istilah; ekspektasi, harapan, cita-cita, mimpi, dan kawan-kawannya. Kadang asumsi itulah yang menjadi bahan bakar bagi seseorang untuk berkarya, untuk melakukan sesuatu. Namun di sisi lain, karena orang itu berasumsi namun ga kesampean, kekecewaan yang didapat. Hm.
"Gantungkan cita-citamu setinggi langit."
-Soekarno-
Yah, cita-cita yang tinggi adalah keharusan, agar bara di dalam dada tidak habis, agar kepala tegak menengadah menatap mimpi dan cita di angkasa. Semua orang punya cita, semua orang punya mimpi, smua orang berasumsi.
Cukup random, random banget malah. Gapapa, sebagai pemanasan dan komitmen kepada diri sendiri buat aktif nulis, mengasah bahasa tulisan dan berbagi jalan pikir :D
Komentar
Posting Komentar