Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2013

Seni Budaya Nusantara: Milik Siapa?

Ketika negara kalem semua adem ayem sebebas-bebasnya pake produk asing. Ketika negara gonjang-ganjing semua teriak Indonesia. -Ki Gendeng Pamungks, atas nama Front Pribumi (dengan sedikit perbaikan)- Masih inget banget sama kata-kata itu, kata-kata yang seringkali menghias di daerah tugu Kujang waktu gua masih SMP, masih naik angkot pulang pergi sekolah. Front Pribumi yang dinakhodai Ki Gendeng Pamungkas, salah satu tokoh masyarakat di Bogor, acap menyindir pemerintah dan masyarakat Indonesia dengan memasang spanduk-spanduk berisi sindiran-sindiran sarkasme, nyelekit tapi bener kalo kata orang jaman sekarang mah.  Kadang ada yang terlalu frontal dan sering banget yang bisa bikin para pengguna jalan tersenyum simpul: ngerasa tersindir karena memang begitu adanya. Tapi sayang banget, sejak gua kelas 2 atau 3 SMP, karena ada pembangunan Botani Square, dinding di situ jadi gabisa dipasangin spanduk lagi dan praktis Front Pribumi udah ga 'berkicau' lagi deh. Seinget gua

Senandung Malam

Ketika malam menabuhkan kedatangannya Mentari malu dan berbalik sembunyi Melambaikan mega di ufuk barat, melepas hangatnya senja Menyambut gelap menyelimuti langit Dingin Simfoni alam mengalun sendu, syahdu, riang Di ujung sawah samping gubuk, mereka bernyanyi Bernyanyi nyanyian alam, menyayat hati, menebas lara, mengusir hening Mengantar insan ke peraduan, melepas penat, mengurai lelah Damai Dalam diamnya malam, ada yang berdiri, ada yang bersimpuh terduduk Tengadahkan tangan, teteskan bulir air rindu Terisak di heningnya gelap, tersungkur bersujud Di kediaman Tuhan hanya beberapa kata yang terpanjatkan Doa

JAMUR: It's My Passion, What is Yours?

Gambar
Semua motivator berkata untuk terus maju dan pantang menyerah, tapi ketika kita sudah berusaha maksimal tapi ternyata sering menemui jalan buntu, kapan kita tahu untuk berhenti dan putar haluan? Pertanyaan itu sering kali gua sampaikan di setiap kesempatan ikut pelatihan motivasi.   Gua setuju kita harus selalu berusaha di bidang yang sedang ditekuni, di impian yang dilantunkan dalam doa, tapi ketika apa yang diusahakan itu stuck , tentunya gabisa keukeuh lanjut, harus tau kapan waktunya putar haluan.   Berulang kali nanya hal yang sama tapi tetap ga nemu jawaban yang pas di hati #tsaah, tapi alhamdulillah waktu ikut seminar Young on Top kemarin, bang Billy Boen menyampaikan idenya tentang passion , bahan bakar idealisme dan daya kerja seseorang.   Akhirnya nemu jawaban atas pertanyaan di atas: yang diperjuangin itu your passion or not? Kalo bukan, berarti harus mundur. Kalo iya, tancap gas aja Bung . ---00---