Tobby Tupai, Tak Punya Kenari



Tupai adalah sejenis hewan yang hidup di pohon dengan ekoryang besar dan bulu yang lebat.  Iaberloncatan saat malam hari mencari kenari dan kacang-kacangan untuk dimakan.


Pada penghujung musim gugur, Tobbysibuk mengumpulkan bahan makanan untuk persiapan menghadapi datangnya musimdingin.  Maklumlah, Tobby tinggal dihutan yang memiliki empat musim.
Tobby adalah seekor tupai muda yangbaru saja menempati lubang pohonnya sendiri. Pada saat tupai-tupai seusianya masih tinggal bersama orangtuanya, Tobbysudah pindah ke pohon lain karena merasa sudah mampu untuk hidup mandiri.  Permintaan ayahnya agar Tobby tinggal bersamamereka selama satu sampai dua musim lagi di lubang keluarga tupai,ditolaknya.  Tobby sudah merasa yakindengan kemampuannya dan berbesar hati bahwa ia mampu melewati musim dingin yangkeras dengan usahanya sendiri.
Musim dingin di hutan berlangsungcukup panjang, hampir empat bulan lamanya. Suhu udara berkisar antara minus 10 sampai minus 15 derajatCelsius.  Suatu keadaan yang mampumembekukan apa pun yang ada di luar sana. Berulangkali ayahnya mencoba menasihati Tobby agar mau belajar menatahidup sebelum ia pergi dari rumah.
Singkat cerita, pada penghujungmusim gugur pertama semenjak Tobby pindah ke lubang pohon miliknya sendiri,Tobby bekerja keras untuk mengumpulkan bahan makanan apa pun yang bisadidapatkannya.  Beruntung sekali, hutantempat Tobby tinggal memiliki tanah yang sangat subur.  Beraneka jenis sayuran dan buah-buahan tumbuhdi mana-mana.  Tobby bergegas mengangkutberaneka sayur dan buah ke dalam lubang pohonnya.
Saat memilih buah dan sayur, Tobbysangat terpesona pada sayur dan buah beraroma menggiurkan dan berasa lezatseperti wortel, tomat, stroberi, blackberry, murbai, dan alfalfa.  Ia mengangkut sayur dan buah-buahan itusebanyak-banyaknya, hingga hampir memenuhi seluruh ruang di lubangpohonnya.  Pada saat-saat terakhir, iabaru teringat untuk mengambil sedikit kacang-kacangan, kenari, dan beberapajenis umbi-umbian.
Tak lama berselang, musim dinginpun tiba.  Seluruh hutan tertutup saljulembut yang memutihkan seluruh rerumputan. Sungai-sungai dan danau membeku, lapisan es yang keras tampak berwarnabening dan memantulkan cahaya matahari. Semua hewan di hutan itu berdiam diri di sarang masing-masing.  Tobby pun menikmati keadaan musim dinginitu. 
Pada hari-hari pertama, ia masihdapat mengonsumsi wortel dan alfalfa. Pada hari-hari berikutnya, suhu udara menjadi semakin dingin.  Persediaan buah dan sayur milik Tobby, yang rata-ratatinggi kandungan airnya, mulai membeku dan mengkristal hingga sulit sekaliuntuk dimakan.  Dari semua makanan yangada hanya tinggal sedikit kacang dan umbi, serta sejumput biji kenari.  Dalam dua hari saja, habislah semuapersediaan itu.
Hari ketiga, Tobby tidak bisatidur, badannya terasa sangat kedinginan, sementara perutnya keroncongan mintadiisi.  Tobby hanya bisa menatap nanarpada setumpuk stroberi yang tampak merah menggiurkan.  Namun, Tobby sadar bahwa ia tidak bisamemakannya karena stroberi itu telah menjadi Kristal es yang keras dan tentusaja sangat dingin.  Brrr!
Akhirnya, pada hari kelima, Tobby memutuskanuntuk pulang ke lubang pohon keluarganya. Saat menuntun langkah Tobby yang gemetaran masuk ke ruang depanmendekati perapian, ayahnya hanya berujar singkat, “Perubahan yang tidakdirencanakan serta langkah-langkahnya yang tidak dibekali ilmu adalah sebuahujian dengan ketidaklulusan yang sudah dipastikan.”


Hikmah: PERENCANAAN dalam prosesmenata hidup adalah sebuah keniscayaan yang mutlak diperlukan agar hasil yangdidapatkan sesuai dengan kualitas yang diharapkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yayasan Al-Kahfi: Sebuah Testimoni

Journey Beyond the Lands #6: Opname (part 1)