Ibu Gala Serigala Jago Matematika
Serigala termasuk keluarga anjing liar, mereka dikenal sebagai pemburu alami yang memburu mangsa secara berkelompok. Serigala sangat terkenal dengan lolongannya yang sering terdengar pada malam hari dan membuat takut manusia.
Ibu Gala Serigala adalah seekor
serigala yang bijaksana. Ia merupakan
tempat bertanya dari seluruh klan serigala yang tinggal dan menetap di hutan
Bukit Purnama. Berbagai permasalahan
rumit dan pelik yang dialami oleh banyak keluarga serigala berhasil
dipecahkannya dengan sangat gemilang.
Terkadang, ada juga beberapa ekor serigala yang sengaja datang untuk
menguji kemampuan Bu Gala. Mereka datang
tidak membawa persoalan yang sebenarnya, melainkan membawa
pertanyaan-pertanyaan untuk sekadar mengetes dan mengetahui seberapa cerdas Ibu
Gala ini.
Alkisah pada suatu hari, datanglah
dua ekor serigala kecil bernama Ozi dan Zio.
Mereka ingin membuktikan kisah yang didengar tentang kecerdasan Bu
Gala. Bagi mereka, Bu Gala adalah
legenda.
“Bu Gala, kemarin kami mengumpulkan
telur ayam, Alhamdulillah kami dapat
banyak sekali. Zio mendapat telur 12
butir lebih banyakdariku sehingga perbandingan di antara telur yang berhasil
kami kumpulkan adalah 6:10,” demikian uraian Ozi.
Lalu, Zio pun bertanaya, “Jadi,
berapa butirkah total telur yang kami dapatkan, Bu?”
Ibu Gala tersenyum bijak, “Selisih
awal empat, dari perbandungan 6:10 kemudian kalian katakan selisih telur yang
kedua 12 butir, jadi dikali tiga juga.
Jadi, Zio mendapatkan 10x3 dan Ozi mendapatkan telur sebanyak 6x3 sehingga
total telur yang berhasil kalian kumpulkan adalah 48 butir, bukan?”
Ozi dan Zio bengong, mereka tak
habis piker, Paman Obby Knobby sang Profesor burung hantu saja sampai saat ini
masih sibuk membuat persamaan-persamaan non-linier. Katanya, paling cepat nanti sore barulah ia
akan mendapatkan hasilnya. Sementara Bu Gala menjawab dengan tepat justru hanya
sambil lewat.
Apakah rahasianya? Cermati data dan perhatikan setiap proporsi
atau aturan keseimbangan. Jika kita
cermat dalam melihat dan merasa, semua masalah akan menajdi sederhana. Kalau semua masalah bisa menjadi mudah,
kenapa harus dibuat susah?
Hikmah: KEMAMPUAN memandang dan menempatkan masalah secara proporsional akan memandu kita untuk dapat meletakkan faktor dan variabel pengurai di tempat yang tepat. Walhasil, solusinya pun cepat, tepat, dan akurat.
Komentar
Posting Komentar