Apa yang Telah Kita Minta?

Jadi ceritanya pada suatu masa, ada seseorang yang begitu rajin beribadah dan berdoa, tapi di satu sisi dia pun harus bekerja untuk menghidup dirinya sendiri. Dia merasa pekerjaannya itu mengurangi waktunya bersama Tuhannya, lalu dia pun berdoa kepada Tuhannya, "Ya Tuhan, hamba sangat mencintai-Mu dan ingin selalu beribadah kepada-Mu, tapi hamba merasa waktu hamba untuk beribadah berkurang karena keharusan hamba untuk bekerja. Andai saja hamba punya waktu untuk beribadah kepada-Mu saja, dan asalkan mendapat makanan untuk 3x makan sehari, hamba merasa itu semua sudah cukup."

Kemudian bebrapa hari setelahnya, orang itu difitnah oleh temannya, dan dijebloskanlah ia ke penjara. Setiap hari tidak ada yang bisa dia kerjakan, lalu dia diberi makan oleh petugas penjara 3x sehari. Lalu orang itu pun berdoa, "Ya Tuhan, apa salahku sampai aku bisa dipenjara begini? Kenapa tega sekali dia memfitnahku seperti ini..."

Di saat itu, ia sepertinya tidak sadar bahwa Tuhan ternyata sudah mengabulkan doanya: Ia bisa leluasa beribadah kepada-Nya tanpa mesti bekerja, dan kebutuhannya untuk makan 3x sehari sudah terpenuhi; semua sesuai dengan doanya di awal cerita.

--000--


Begitu banyak dan sering kita berdoa, dan pastinya setiap hari kita berdoa, entah yang spesifik, atau secara general. Tapi banyak juga yang merasa doanya belum dikabulkan, padahal kalau kita berdoa, ada 3 alternatif yang Tuhan berikan; Doanya langsung dikabulkan sesuai permintaan, doanya dikabulkan tapi memakan waktu yang lama, atau doanya dikabulkan dengan kondisi yang lebih baik daripada yang dipinta dalam doanya. Mungkin kondisi yang sedang terjadi pada kita sekarang adalah hasil dari doa kita kemarin, bulan lalu, tahun lalu, yang telah Allah kabulkan. Tugas kita? Selalu beryukur dan berpikiran positif, ga lebih (mungkin ada lagi tapi belum kepikiran xD).

Jadi, coba review lagi doa apa yang pernah terucap, harapan apa yang dulu pernah terbersit, keinginan apa yang pernah dingebetkan (?). Selamat menapak tilas langkah yang lalu :)

Bonus cerita:

Ada seorang pengendara motor (sebut saja namanya Koplak) yang kondisinya udah nguaaantuk banget, dan dia tau itu berbahaya, tapi apa mau dikata, dia diburu waktu dan gabisa menepi walau sejenak. Makanya dalam hati dia berdoa supaya matanya jadi melek dan ngantuknya ilang.

Tiba-tiba dari arah berlawanan, ada truk besar yang lumayan kencang dan mepet ke sisi jalan si Koplak, dan mengharuskan dia bermanuver sedemikian rupa supaya ga digilas truk. Ajaibnya, setelah dia menghindari truk itu, ngantuknya langsung hilang! Tapi dalam hati, si Koplak berkomentar, "Jadi ga ngantuk sih iya jadi ga ngantuk, tapi ga gitu caranya juga kali, Tuhan!"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yayasan Al-Kahfi: Sebuah Testimoni

Journey Beyond the Lands #6: Opname (part 1)