3 Kalimat Sakti

It's been a while! Udah lama (pake banget, caps lock cetak miring garis bawah ditebelin) udah ndak nulis di blog. Sassoku, mari kita mulai lagiiii :D

Well, dari terakhir nulis bulan April, sampai sekarang udah bulan Oktober, pastinya ada BAAANYAKK banget pengalaman baru yang pengen gua share di mari, tapi pelan-pelan aja, ntar bakal di-share betapa serunya perjalanan setengah tahun ke belakang ini, dan cerita-cerita filler lainnya. Tapi sekarang ini, mau cerita tentang 3 kalimat sakti yang jadi referensi gua dalam menghadapi berbagai hal di keseharian. Well, pada dasarnya tetep harus ngikutin Al-Qur'an dan Sunnah Rasul, tapi 3 kalimat sakti ini seenggaknya jadi matome, atau rangkuman versi gua untuk Al-Qur'an dan Hadits yang buaanyak banget dan duaalem buaanget itu. Let's get started.

1. Push Yourself, Pass Your Limit

Dorong diri lu sendiri, lewati batas diri lu sendiri. Kadang yah, eh sering deng, sering gua ngerasa lelah dan ngerasa 'Euh, plis, gua ga mampu lebih dari ini, gua ga akan bisa jalan lebih dari ini, gua ga akan bisa lanjut lebih dari ini, gua mau berenti aja.' dan gua 'teriakkan'lah kalimat ini ke diri gua sendiri. 'No, no, no, lu belum boleh nyerah Den, masih bisa, masih bisa jalan, masih bisa lanjut, masih ada jalan, ndak boleh kalah sama batasan diri, maju terus, lewati batas yang lu ciptain sendiri itu', dan kata-kata ini sangat berguna waktu ndaki gunung Fuji kemarin, dimana itu pertama kali pengalaman naik gunung, plus langsung jadi ketua panitia (cerita lengkapnya menyusul yah).
Berkali-kali sempet berpikir untuk berenti aja karena capeknya minta ampun, beban pikiran mental dan fisik bergabung jadi satu, BUT, this one sentence give me the most power I could ever get.
(P.S. Now I always use this sentence as the closing of my broadcast session, instead of searching for new sentences like I did before :p)

2. Barangsiapa tidak tahan pahitnya belajar, maka dia harus menanggung hinanya kebodohan. (Imam Syafi'i)

Nah ini, sering (banget) kita malas untuk belajar, alasannya ya ndak mampulah, ndak bisalah, ndak capable lah, gua bodoh lah, ada beribu alasan yang bisa kita ungkapkan untuk menghindari 'belaajr'. Well, belajar itu ndak harus dari buku pelajaran, duduk di kelas mantengin dosen, belajar dari soal-soal ujian kakak kelas, ndak. Belajar itu bisa ikutan organisasi, nyoba-nyoba kerja di berbagai divisi, bahkan dari yang paling kecil, nonton video DotA di yutup juga bisa dikategorikan sebagai belajar (ini hanya pembelaan diri wkwk). Sejujurnya, seriiing banget nemuin temen-temen yang 'menolak' kesempatan belajar ini, yaa alasannya seperti yang udah disebutin di atas Well, bukan berarti mereka salah yah, mungkin juga mereka udah punya 'ladang pembelajaran' mereka sendiri, tapi buat mereka yang 'jarang belajar', wah, sayang banget dah masih muda kalo sering nolak-noak kesempatan belajar, karena nantinya akan syusyah kalo ndak punya pengalaman belajar banyak. Trust me.
Jadi, plis, jangan ragu-ragu untuk belajar, karena kata orang, bukan masalah berapa kali kita jatuh, tapi berapa kali kita bangkit dari kondisi jatuh kita :D

3. Ugh..... gua lupa apa kalimat ketiganya (wkwkwkwkwk) Bakal di-update begitu inget apa kalimat ketiganya :D

Well, kirakira begitulah. Yang penting sih emang soal sikap dan bagaimana kita menyikapi kehidupan, positively or negatively. Semuanya kita yang pegang kontrol :D Hope you enjoy your weekdays, until then ;D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yayasan Al-Kahfi: Sebuah Testimoni

Journey Beyond the Lands #6: Opname (part 1)