Yayasan Al-Kahfi: Sebuah Testimoni
(Disclaimer: Kisah yang akan Anda baca adalah murni pengalaman saya pribadi dan diceritakan dari sudut pandang saya yang terjadi di sekitar tahun 2009-2010. Kesalahan saya mengingat kejadian tahunan silam sangat mungkin terjadi, dan bahwa organisasi ybs sudah berubah, atau yang saya tulis di sini salah pun sangat memungkinkan. Kebijakan pembaca sangat diharapkan. Selamat membaca ^^ )
Belakangan ini kita sering membaca di media sosial, atau nonton berita dan melihat sebuah fenomena, Gafatar. Awal mula Gafatar jadi tenar adalah ketika dr. Rica kabur bersama anaknya yang masih balita dengan meninggalkan pesan bahwa dia tidak akan pergi lama dan akan kembali, karena dia mengemban suatu misi; ingin membangun masyarakat Islam yang lebih baik. Tapi dia menegaskan bahwa dia bukan pengikut ISIS, karena ternyata di kemudian hari terungkap bahwa dia adalah seorang pengikut Gafatar.
Kemudian satu demi satu kasus orang-orang yang hilang karena berafilisiasi dengan Gafatar semakin terbuka dan ketahuanlah, Gafatar ternyata sudah cukup lama berada di Indonesia dan banyak orang-orang yang telah hilang dan tidak (belum) kembali kepada keluarganya setelah sekian lama. Para "korban" Gafatar ini kebanyakan orang-orang yang sudah dewasa, katakanlah sudah mapan, sudah berkeluarga. Meskipun ada juga para remaja yang masih duduk di bangku kuliah.
Tapi tulisan ini ini bukan ingin mengupas tentang Gafatar, melainkan tertuju pada kelompok lain yang sempat menyita perhatian umat muslim Indonesia, khususnya di daerah Jabodetabek beberapa bulan silam, yaitu Yayasan Al-Kahfi. Bagi yang sudah lupa tentang yayasan al-Kahfi, bisa menyegarkan lagi ingatannya lewat artikel ini atau video YouTube ini. Saya sempat kepo dan ternyata mereka juga punya akun YouTube serta website official.
Tentang Al-Kahfi
Singkat cerita, saya pengen bagi-bagi testimoni tentang al-Kahfi (selanjutnya disebut AK) ini, karena saya pernah bergabung dan mengaji kajian versi mereka selama kurang lebih 2 bulan *jengjeeng*. Dulu saya 'bergabung' dengan AK kalau ga salah, di semester kedua kelas X SMA (kelas 10, a.k.a. kelas 2 SMA). Ceritanya dulu ada kakak kelas yang sudah lebih dahulu berkecimpung di AK, diawali dengan prolog yang saya lupa detailnya, tapi yang pasti mengajak untuk mengaji dengan AK.
Kemudian, diajaklah saya dan beberapa teman di DKM (dulu saya DKM *iyah ga percaya kan) untuk hadir di seminar 1 hari, yang namanya juga duh maaf lupa. Ada beberapa peserta yang hadir, termasuk saya dan beberapa teman dan beberapa siswa dari sekolah lain (kurang lebih, 10-15 orang). Di situ ada seorang pembicara yang 'berperan' sebagai atheis, dia menyampaikan berbagai macam teori yang menafikkan keberadaan Tuhan, Allah YME. Segala teori dan bantahan juga sudah para peserta sampaikan, dari yang dalil agama, dalil Qur'an, sampai teori pun disampaikan, tapi si 'atheis' tetap ga goyah (yaiyalah, lawannya anak SMA masih bau kencur gatau apa-apa). Akhirnya di sesi terakhir, si 'atheis' membuka kedoknya dan menyampaikan bantahan dari segala statement awal dia yang menafikkan keberadaan Tuhan. *mindblown*, yap, itu yang dirasakan anak-anak SMA (saya dan kawan-kawan) saat itu. Sebuah penjelasan logis yang menawan, siapa sih yang ga akan terpana?
Akhirnya, di ujung perjumpaan hari itu, diajaklah kami untuk mengaji bersama mereka, yayasan AK, untuk mendapat pemahaman Islam yang lebih 'mutakhir', pendekatan ilmiah, Islam Ilmiah. Dari sekian banyak yang hadir, dari sekolah saya, sepertinya cuma saya yang kepincut dan melanjutkan belajar ke AK. Dari situlah, kebersamaan saya bersama AK bersemi *halah
Namun syukur beribu syukur, meskipun saya kepincut dengan cara mereka (iyah, dulu suka banget dengan yang begitu-begitu, mungkin bosan dengan cara pengajaran agama yang monoton dan kurang seru), saya tetap menaruh curiga kepada AK, apalagi sempat ada kakak kelas lain yang kaget, ada kakak kelas sesama DKM yang mengajak adik-adiknya menghadiri seminar AK. Akhirnya, saya pun bercerita ke ibu saya, bahwa saya sedang ikut mengaji di salah satu yayasan (which is AK) dan mohon bimbingan serta pegangan, kalau-kalau ada sesuatu yang akan terjadi kepada saya nanti. Pastinya, sebagai ibu super, mama menyetujui dan merestui saya untuk mencari ilmu serta pengalaman lebih banyak, sambil mewanti-wanti mengingat banyak remaja yang terjebak aliran-aliran sesat.
Dari situ, dimulailah petualangan saya bersama AK. Saya ketahui, di markas AK yang dulu terletak di jalan Padi, dekat SMA 3 Bogor (SMA saya, jadi seminggu 2-3x mampir ke AK buat ngaji) setiap sore mereka membuka 'kelas mengaji' untuk anak-anak di komplek sekitar. Volunteer-volunteer AK diturunkan untuk mengajar mengaji anak-anak, dan kadang tidak hanya mengaji, secara periodik diadakan pula acara besar yang menampilkan kebolehan anak-anak menyanyi bersama, lomba-lomba, dan sebagainya. Menyenangkan, bukan?
Keanehan-keanehan itu
Hari berlalu, minggu berganti, (halah) saya pun makin mengenal AK; materi-materinya, orang-orang di dalamnya, ideologi-ideologinya, kegiatan-kegiatannya. Satu hal yang selalu ditekan-tekankan oleh AK, yang membuat saya agak 'bothered', adalah tentang yayasan AK yang sudah terdaftar di badan legal pemerintah kota (lupa namanya, Babinlinmas atau apa gitu, di kelurahan pun sudah terdaftar) sehingga mereka mengklaim bahwa yayasan AK itu bukan aliran Islam sesat. Waktu itu meskipun saya hanya mengangguk-angguk saja, tapi dalam hati saya bertanya, "emangnya lembaga-lembaga itu kah yang bisa memutuskan bahwa suatu organisasi itu sesat atau tidak?" Hmm...
Selanjutnya tentang proses 'ngaji'. Mengaji di AK itu, sudah dibuatkan semacam kurikulum tahapan-tahapan materi apa saja yang harus diterima seorang 'santri' (ini istilah saya sendiri). Lalu setiap mengaji, sudah akan disediakan materinya di lembaran kertas, berisi kumpulan ayat-ayat al-Qur'an versi terjemahan bahasa Indonesia, yang pastinya akan berhubungan dengan materi saat itu. Misal materinya tentang surga dan isinya, ya isinya ayat-ayat yang menggambarkan sungai-sungai yang mengalir di surga, tentang taman-taman surga, dan sebagainya. Yang membuat saya heran, kenapa dalam mengkaji/mengaji ini hanya digunakan terjemahan tok saja, tanpa ada buku tafsir yang mendampingi, atau kitab-kitab lainnya? Padahal, mengkaji/menafsirkan al-Qur'an tanpa kemampuan bahasa Arab atau panduan buku tafsir, lebih-lebih dengan logika saja, atau orang yang ahli dalam ilmu tafsir, adalah haram.
Hal lain yang cukup membuat saya tercengang adalah, tentang kegiatan AK yang saya sebut di awal, anak-anak sekitar yang diajar di markas AK. Saya berpikir awalnya, mereka memang mulai sekali menyediakan tempat dan waktu untuk anak-anak tersebut menghabiskan waktu dengan kegiatan bermanfaat (mengaji). Namun di satu kesempatan, mentor saya (si 'atheis' yang saya ceritakan di awal) menanyakan kepada saya saat mengaji, "Den, kamu tau ga kenapa kita menerima anak-anak untuk ngaji di sini? Itu semua supaya AK dapat hati orang sekitar, bahwa AK peduli anak-anak dan sebagainya. Padahal anak-anak itu sebenarnya kan tidak akan menghasilkan uang, malah akan menghabiskan sumber daya kita (red: duit). Tapi gapapalah, demi mendapat hati masyarakat sekitar, yang nantinya mungkin akan ngasih duit ke kita, kita sediakan fasilitas mengaji untuk anak-anak itu, Den." What.. the.. actual....f..... Kurang lebihnya itu yang disampaikan mentor saya, mungkin ada sedikit perbedaan kalimat, tapi kurang lebihnya yaa... itu..
Dan pada akhirnya, ada satu scene kejadian yang tidak akan saya lupakan dan seakan ada suara dalam diri saya 'that is it, I've seen enough' yaitu ketika suatu hari saya menginap di markas AK. Untuk diketahui, anggota AK ini ada yang laki-laki dan perempuan juga, dan ternyata, di markas AK antara perempuan dan laki-laki tinggal bersama 1 atap, and they got no problem at all with that. Buat saya yang pernah mengikuti kajian tarbiyah (IYKWIM) selama kurang lebih 2-3 tahun, itu sangat sangat aneh. Nah, ketika saya nginap di AK itu, saya melihat sendiri ada anggota laki-laki dan perempuan, sekitar jam 11 malam ke atas, duduk berhadap-hadapan, saling tersenyum memandang satu sama lain. Saya akui saya bukan orang yang sesuci ulama atau ustadz, tapi untuk seseorang yang mengaku aktivis umm.. Islam, itu udah gabisa saya tolerir, sih.
Melepas diri
Pada suatu titik, saya menjadi amat sering bersama AK, dan sering pulang terlambat. Hal itu disadari oleh orang tua saya, dan pernah Papa dan Mama mengajak ngobrol bertiga di meja makan. Kayaknya, itu pertama kalinya papa mama nyuruh saya untuk duduk dan ngomongin sesuatu di meja makan, secara serius. Akhirnya papa mama menyampaikan kekhawatiran karena saya terlalu sering bersama AK, dan sikap saya sedikit berubah, cenderung menjadi seorang pemberontak. Namanya anak SMA, egonya masih tinggi, merasa dirinya sudah tau dunia, sudah hebat, saya pun mentah-mentah menolak pernyataan mama papa. Saya bilang, saya ingin berkontribusi untuk Islam bersama AK, karena merekalah yang bisa merangkul saya ketika yang lain tidak, dan alasan-alasan lainnya. Saat itu, papa menyatakan sesuatu yang akan saya ingat seumur hidup saya. Bahwa ada beberapa hal dalam menjalankan ilmu agama, itu tidak perlu dipikirkan apa dan mengapanya, seperti yang termaktub dalam QS al-Baqarah ayat 285, Sami'na wa Atho'na, kami dengar dan kami patuhi. Sayangnya, saat itu saya masih keras kepala dan masih menilai, AK dan saya benar, yang lain cupu, ga ada benar-benarnya.
Sampai suatu hari, AK saat itu membutuhkan sebuah monitor untuk satu keperluan, dan saya teringat di rumah ada 1 monitor yang tidak terpakai, karena PC sedang rusak. Kebetulan, kejadian ini terjadi setelah saya pulang menginap di AK. Saya pun berpikir untuk meminjamkan monitor itu untuk AK. Ketika saya meminta izin ke mama, dan saya utarakan bahwa AK sedang membutuhkan monitor, jawaban Mama lah yang membuat saya tersadar bahwa saya selama ini salah, "Buat apa kamu rela-relain minjemin monitor ke AK? Pertama-tama dari yang kecil-kecil kayak monitorlah apa lah, nanti lama-lama duit kamu, semua kepunyaan kamu juga akan kamu kasih, dan itu yang terjadi dengan aliran-aliran sesat". Tek. Saya pun tersadar dari lamunan panjang, dan sejak hari itu, memutuskan untuk tidak pergi ke AK lagi, selamanya.
Mungkin karena semua keanehan-keanehan yang sudah saya lihat, berakumulasi dan memuncak di hari itu, sehingga tidak ada keraguan lagi dalam diri untuk melepas diri dari AK. Perubahan saya yang kontras ini (saya tidak menjawab panggilan untuk mengaji ke AK, tidak datang ke AK, dan sebagainya) disadari oleh mentor di AK, dan mereka sekuat tenaga mengajak saya kembali ke AK. Menelepon, SMS bilang kangen Deny yang bersemangat, dan lain-lain. Tapi, saya lebih memilih untuk menepati janji dengan Mama; "Ma, kalau Mas Deny terlihat dan jadi aneh setelah ikut ngaji di AK, tolong ingetin Mas Deny yah".
Epilog
Begitulah garis besar kebersamaan saya bersama AK. sebenarnya mungkin masih ada banyak hal lagi, seperti saya diajarkan untuk berbohong, tapi tidak berbohong (bahasa kerennya, berdiplomasi). Lalu diajarkan paham, tujuan manusia hidup itu untuk bahagia, padahal jelas-jelas manusia dan jin diciptakan Allah untuk beribadah kepada Allah (QS. Adz-Dzariyat 56) . Lalu pernah juga saya melihat seorang anggota AK, yang waktu itu akan berangkat mencari sumbangan untuk biaya operasional AK, solat ashar begitu kilatnya; saat sujud jidatnya bahkan tidak menyentuh lantai, boro-boro tuma'ninah. Tentang saya yang sudah 'dibaiat' ala al-Kahfi, dan sebagainya. Btw saya masih punya video di kegiatan MT atau Majlis Taklim AK, kegiatan seperti Mabit untuk anggota AK.
Omong-omong, AK ini punya sesuatu yang mereka sebut 'universitas' di Surabaya, dan orang-orang yang terjaring akan 'disekolahkan' di sana untuk dijadikan, let's say, misionaris AK di masa depan. Kakak kelas yang dulu mengajak saya ke AK, selepas SMA sepengetahuan saya, melanjutkan sekolah di Univ AK, entah sekarang ada di mana. Kabarnya sih ybs dipersiapkan untuk kemudian terjun di 'medan dakwah' Bogor dan sekitarnya, entah.
Dan juga yang saya lupa sebut, AK ini hidup mostly dari biaya sumbangan masyarakat, setahu saya. Tidak tahu juga ya apakah ada dana dari sumber yang lain, saya belum terlalu dalam amsuk ke AK juga sih hehe. Yang pasti setiap Ramadhan, mereka akan berlomba-lomba, anggota AK di penjuru Indonesia, mengunjungi rumah ke rumah mencari rupiah. Mereka memanfaatkan momentum 'Ramadhan bulan sedekah, bulan beramal' untuk kemudian sesama anggota akan saling 'patinggi-tinggi' hasil sumbangan yang didapat. Sampai Ramadhan tahun kemarin, rumah saya masih didatangi oleh anggota AK yang meminta sumbangan, namun orang tua saya sudah menutup pintu untuk mereka, dan selalu menolak mentah-mentah ketika mereka datang minta sumbangan. Mereka mendapat data yang ada di rumah ini pak ini, pekerjaannya ini dan itu, dapatnya dari mana? Dari Babinlinmas atau instansi pemerintahan gitu, kan mereka udah punya legal di pemerintahan, jadi bisa dapat data-data demikian. Saya juga pernah ngolah data orang-orang yang kira-kira potensial untuk dimintai sumbangan, suer beneran.
Intinya, saya sendiri tidak berani mengenakan istilah yang keras seperti 'al-Kahfi sesat', tapi mungkin saya lebih suka menyematkan istilah, 'menyimpang'. Mungkin niat AK ini baik, cuma caranya kurang tepat, thus, menyimpang. Saat saya melihat wawancara AK di TV pun, seketika saya berpikir, こいつらまだ生きてるか, hoo, ternyata mereka masih ada.
Sebagai orang yang pernah mengaji bersama AK, saya akui ilmu agama saya sangat kurang saat itu, dan saya sadari proteksi dari alumni sangatlah penting. Aliran-aliran demikian, akan menyasar anak-anak muda terutama SMA yang masih labil dan mudah terpikat dengan hal berbau 'logika' (dalam kasus saya sih ya). Makanya, saya salut juga Gafatar bisa mengambil 'target' orang-orang yang mapan seperti dr. Rica (sotau). Untuk para orang tua, tolong dijaga anaknya jangan sampai kurang kasih sayang dan mencari tempat lain yang bisa memberinya lebih banyak perhatian. Saya beruntung punya mama dan papa yang meskipun mereka sibuk, mata mereka tidak pernah lepas dari anak-anaknya. Untuk teman-teman yang aktif di DS, selamat bertugas, ke depannya akan semakin berat. Maafkan saya yang tidak berkecimpung langsung di sana. Untuk adik-adik SMP dan SMA, saya yakin, orang tua ingin yang terbaik untuk anak-anaknya, selalu minta panduan dan bimbingan dari ortu kalian selama masih ada. Sayangi dan bahagiakanlah mereka.
Untuk kakak-kakak dan (mantan) mentor-mentor saya di AK, saya tidak tahu apa yang sedang kalian lakukan, apakah target jangka panjang yang pernah kalian sampaikan saya, sudah tercapai atau sudah sampai mana sekarang. Semoga kalian bisa tersadarkan dan mengevaluasi diri.
Semoga tulisan ini bermanfaat. Mohon maaf atas segala kesalahan penulisan, kesalahan ingatan saya, kesalahan informasi, atau ambiguitas yang mungkin akan ditimbulkan kelak. Saya sangat terbuka untuk kritik dan saran yang masuk. Wallahua'lam bisshawab.
Tambahan:
Ciri-ciri aliran sesat/menyimpang versi saya (mungkin ada yang tidak valid)
Belakangan ini kita sering membaca di media sosial, atau nonton berita dan melihat sebuah fenomena, Gafatar. Awal mula Gafatar jadi tenar adalah ketika dr. Rica kabur bersama anaknya yang masih balita dengan meninggalkan pesan bahwa dia tidak akan pergi lama dan akan kembali, karena dia mengemban suatu misi; ingin membangun masyarakat Islam yang lebih baik. Tapi dia menegaskan bahwa dia bukan pengikut ISIS, karena ternyata di kemudian hari terungkap bahwa dia adalah seorang pengikut Gafatar.
Kemudian satu demi satu kasus orang-orang yang hilang karena berafilisiasi dengan Gafatar semakin terbuka dan ketahuanlah, Gafatar ternyata sudah cukup lama berada di Indonesia dan banyak orang-orang yang telah hilang dan tidak (belum) kembali kepada keluarganya setelah sekian lama. Para "korban" Gafatar ini kebanyakan orang-orang yang sudah dewasa, katakanlah sudah mapan, sudah berkeluarga. Meskipun ada juga para remaja yang masih duduk di bangku kuliah.
Tapi tulisan ini ini bukan ingin mengupas tentang Gafatar, melainkan tertuju pada kelompok lain yang sempat menyita perhatian umat muslim Indonesia, khususnya di daerah Jabodetabek beberapa bulan silam, yaitu Yayasan Al-Kahfi. Bagi yang sudah lupa tentang yayasan al-Kahfi, bisa menyegarkan lagi ingatannya lewat artikel ini atau video YouTube ini. Saya sempat kepo dan ternyata mereka juga punya akun YouTube serta website official.
Tentang Al-Kahfi
Singkat cerita, saya pengen bagi-bagi testimoni tentang al-Kahfi (selanjutnya disebut AK) ini, karena saya pernah bergabung dan mengaji kajian versi mereka selama kurang lebih 2 bulan *jengjeeng*. Dulu saya 'bergabung' dengan AK kalau ga salah, di semester kedua kelas X SMA (kelas 10, a.k.a. kelas 2 SMA). Ceritanya dulu ada kakak kelas yang sudah lebih dahulu berkecimpung di AK, diawali dengan prolog yang saya lupa detailnya, tapi yang pasti mengajak untuk mengaji dengan AK.
Kemudian, diajaklah saya dan beberapa teman di DKM (dulu saya DKM *iyah ga percaya kan) untuk hadir di seminar 1 hari, yang namanya juga duh maaf lupa. Ada beberapa peserta yang hadir, termasuk saya dan beberapa teman dan beberapa siswa dari sekolah lain (kurang lebih, 10-15 orang). Di situ ada seorang pembicara yang 'berperan' sebagai atheis, dia menyampaikan berbagai macam teori yang menafikkan keberadaan Tuhan, Allah YME. Segala teori dan bantahan juga sudah para peserta sampaikan, dari yang dalil agama, dalil Qur'an, sampai teori pun disampaikan, tapi si 'atheis' tetap ga goyah (yaiyalah, lawannya anak SMA masih bau kencur gatau apa-apa). Akhirnya di sesi terakhir, si 'atheis' membuka kedoknya dan menyampaikan bantahan dari segala statement awal dia yang menafikkan keberadaan Tuhan. *mindblown*, yap, itu yang dirasakan anak-anak SMA (saya dan kawan-kawan) saat itu. Sebuah penjelasan logis yang menawan, siapa sih yang ga akan terpana?
Akhirnya, di ujung perjumpaan hari itu, diajaklah kami untuk mengaji bersama mereka, yayasan AK, untuk mendapat pemahaman Islam yang lebih 'mutakhir', pendekatan ilmiah, Islam Ilmiah. Dari sekian banyak yang hadir, dari sekolah saya, sepertinya cuma saya yang kepincut dan melanjutkan belajar ke AK. Dari situlah, kebersamaan saya bersama AK bersemi *halah
Namun syukur beribu syukur, meskipun saya kepincut dengan cara mereka (iyah, dulu suka banget dengan yang begitu-begitu, mungkin bosan dengan cara pengajaran agama yang monoton dan kurang seru), saya tetap menaruh curiga kepada AK, apalagi sempat ada kakak kelas lain yang kaget, ada kakak kelas sesama DKM yang mengajak adik-adiknya menghadiri seminar AK. Akhirnya, saya pun bercerita ke ibu saya, bahwa saya sedang ikut mengaji di salah satu yayasan (which is AK) dan mohon bimbingan serta pegangan, kalau-kalau ada sesuatu yang akan terjadi kepada saya nanti. Pastinya, sebagai ibu super, mama menyetujui dan merestui saya untuk mencari ilmu serta pengalaman lebih banyak, sambil mewanti-wanti mengingat banyak remaja yang terjebak aliran-aliran sesat.
Dari situ, dimulailah petualangan saya bersama AK. Saya ketahui, di markas AK yang dulu terletak di jalan Padi, dekat SMA 3 Bogor (SMA saya, jadi seminggu 2-3x mampir ke AK buat ngaji) setiap sore mereka membuka 'kelas mengaji' untuk anak-anak di komplek sekitar. Volunteer-volunteer AK diturunkan untuk mengajar mengaji anak-anak, dan kadang tidak hanya mengaji, secara periodik diadakan pula acara besar yang menampilkan kebolehan anak-anak menyanyi bersama, lomba-lomba, dan sebagainya. Menyenangkan, bukan?
Keanehan-keanehan itu
Hari berlalu, minggu berganti, (halah) saya pun makin mengenal AK; materi-materinya, orang-orang di dalamnya, ideologi-ideologinya, kegiatan-kegiatannya. Satu hal yang selalu ditekan-tekankan oleh AK, yang membuat saya agak 'bothered', adalah tentang yayasan AK yang sudah terdaftar di badan legal pemerintah kota (lupa namanya, Babinlinmas atau apa gitu, di kelurahan pun sudah terdaftar) sehingga mereka mengklaim bahwa yayasan AK itu bukan aliran Islam sesat. Waktu itu meskipun saya hanya mengangguk-angguk saja, tapi dalam hati saya bertanya, "emangnya lembaga-lembaga itu kah yang bisa memutuskan bahwa suatu organisasi itu sesat atau tidak?" Hmm...
Selanjutnya tentang proses 'ngaji'. Mengaji di AK itu, sudah dibuatkan semacam kurikulum tahapan-tahapan materi apa saja yang harus diterima seorang 'santri' (ini istilah saya sendiri). Lalu setiap mengaji, sudah akan disediakan materinya di lembaran kertas, berisi kumpulan ayat-ayat al-Qur'an versi terjemahan bahasa Indonesia, yang pastinya akan berhubungan dengan materi saat itu. Misal materinya tentang surga dan isinya, ya isinya ayat-ayat yang menggambarkan sungai-sungai yang mengalir di surga, tentang taman-taman surga, dan sebagainya. Yang membuat saya heran, kenapa dalam mengkaji/mengaji ini hanya digunakan terjemahan tok saja, tanpa ada buku tafsir yang mendampingi, atau kitab-kitab lainnya? Padahal, mengkaji/menafsirkan al-Qur'an tanpa kemampuan bahasa Arab atau panduan buku tafsir, lebih-lebih dengan logika saja, atau orang yang ahli dalam ilmu tafsir, adalah haram.
Hal lain yang cukup membuat saya tercengang adalah, tentang kegiatan AK yang saya sebut di awal, anak-anak sekitar yang diajar di markas AK. Saya berpikir awalnya, mereka memang mulai sekali menyediakan tempat dan waktu untuk anak-anak tersebut menghabiskan waktu dengan kegiatan bermanfaat (mengaji). Namun di satu kesempatan, mentor saya (si 'atheis' yang saya ceritakan di awal) menanyakan kepada saya saat mengaji, "Den, kamu tau ga kenapa kita menerima anak-anak untuk ngaji di sini? Itu semua supaya AK dapat hati orang sekitar, bahwa AK peduli anak-anak dan sebagainya. Padahal anak-anak itu sebenarnya kan tidak akan menghasilkan uang, malah akan menghabiskan sumber daya kita (red: duit). Tapi gapapalah, demi mendapat hati masyarakat sekitar, yang nantinya mungkin akan ngasih duit ke kita, kita sediakan fasilitas mengaji untuk anak-anak itu, Den." What.. the.. actual....f..... Kurang lebihnya itu yang disampaikan mentor saya, mungkin ada sedikit perbedaan kalimat, tapi kurang lebihnya yaa... itu..
Dan pada akhirnya, ada satu scene kejadian yang tidak akan saya lupakan dan seakan ada suara dalam diri saya 'that is it, I've seen enough' yaitu ketika suatu hari saya menginap di markas AK. Untuk diketahui, anggota AK ini ada yang laki-laki dan perempuan juga, dan ternyata, di markas AK antara perempuan dan laki-laki tinggal bersama 1 atap, and they got no problem at all with that. Buat saya yang pernah mengikuti kajian tarbiyah (IYKWIM) selama kurang lebih 2-3 tahun, itu sangat sangat aneh. Nah, ketika saya nginap di AK itu, saya melihat sendiri ada anggota laki-laki dan perempuan, sekitar jam 11 malam ke atas, duduk berhadap-hadapan, saling tersenyum memandang satu sama lain. Saya akui saya bukan orang yang sesuci ulama atau ustadz, tapi untuk seseorang yang mengaku aktivis umm.. Islam, itu udah gabisa saya tolerir, sih.
Melepas diri
Pada suatu titik, saya menjadi amat sering bersama AK, dan sering pulang terlambat. Hal itu disadari oleh orang tua saya, dan pernah Papa dan Mama mengajak ngobrol bertiga di meja makan. Kayaknya, itu pertama kalinya papa mama nyuruh saya untuk duduk dan ngomongin sesuatu di meja makan, secara serius. Akhirnya papa mama menyampaikan kekhawatiran karena saya terlalu sering bersama AK, dan sikap saya sedikit berubah, cenderung menjadi seorang pemberontak. Namanya anak SMA, egonya masih tinggi, merasa dirinya sudah tau dunia, sudah hebat, saya pun mentah-mentah menolak pernyataan mama papa. Saya bilang, saya ingin berkontribusi untuk Islam bersama AK, karena merekalah yang bisa merangkul saya ketika yang lain tidak, dan alasan-alasan lainnya. Saat itu, papa menyatakan sesuatu yang akan saya ingat seumur hidup saya. Bahwa ada beberapa hal dalam menjalankan ilmu agama, itu tidak perlu dipikirkan apa dan mengapanya, seperti yang termaktub dalam QS al-Baqarah ayat 285, Sami'na wa Atho'na, kami dengar dan kami patuhi. Sayangnya, saat itu saya masih keras kepala dan masih menilai, AK dan saya benar, yang lain cupu, ga ada benar-benarnya.
Sampai suatu hari, AK saat itu membutuhkan sebuah monitor untuk satu keperluan, dan saya teringat di rumah ada 1 monitor yang tidak terpakai, karena PC sedang rusak. Kebetulan, kejadian ini terjadi setelah saya pulang menginap di AK. Saya pun berpikir untuk meminjamkan monitor itu untuk AK. Ketika saya meminta izin ke mama, dan saya utarakan bahwa AK sedang membutuhkan monitor, jawaban Mama lah yang membuat saya tersadar bahwa saya selama ini salah, "Buat apa kamu rela-relain minjemin monitor ke AK? Pertama-tama dari yang kecil-kecil kayak monitorlah apa lah, nanti lama-lama duit kamu, semua kepunyaan kamu juga akan kamu kasih, dan itu yang terjadi dengan aliran-aliran sesat". Tek. Saya pun tersadar dari lamunan panjang, dan sejak hari itu, memutuskan untuk tidak pergi ke AK lagi, selamanya.
Mungkin karena semua keanehan-keanehan yang sudah saya lihat, berakumulasi dan memuncak di hari itu, sehingga tidak ada keraguan lagi dalam diri untuk melepas diri dari AK. Perubahan saya yang kontras ini (saya tidak menjawab panggilan untuk mengaji ke AK, tidak datang ke AK, dan sebagainya) disadari oleh mentor di AK, dan mereka sekuat tenaga mengajak saya kembali ke AK. Menelepon, SMS bilang kangen Deny yang bersemangat, dan lain-lain. Tapi, saya lebih memilih untuk menepati janji dengan Mama; "Ma, kalau Mas Deny terlihat dan jadi aneh setelah ikut ngaji di AK, tolong ingetin Mas Deny yah".
Epilog
Begitulah garis besar kebersamaan saya bersama AK. sebenarnya mungkin masih ada banyak hal lagi, seperti saya diajarkan untuk berbohong, tapi tidak berbohong (bahasa kerennya, berdiplomasi). Lalu diajarkan paham, tujuan manusia hidup itu untuk bahagia, padahal jelas-jelas manusia dan jin diciptakan Allah untuk beribadah kepada Allah (QS. Adz-Dzariyat 56) . Lalu pernah juga saya melihat seorang anggota AK, yang waktu itu akan berangkat mencari sumbangan untuk biaya operasional AK, solat ashar begitu kilatnya; saat sujud jidatnya bahkan tidak menyentuh lantai, boro-boro tuma'ninah. Tentang saya yang sudah 'dibaiat' ala al-Kahfi, dan sebagainya. Btw saya masih punya video di kegiatan MT atau Majlis Taklim AK, kegiatan seperti Mabit untuk anggota AK.
Omong-omong, AK ini punya sesuatu yang mereka sebut 'universitas' di Surabaya, dan orang-orang yang terjaring akan 'disekolahkan' di sana untuk dijadikan, let's say, misionaris AK di masa depan. Kakak kelas yang dulu mengajak saya ke AK, selepas SMA sepengetahuan saya, melanjutkan sekolah di Univ AK, entah sekarang ada di mana. Kabarnya sih ybs dipersiapkan untuk kemudian terjun di 'medan dakwah' Bogor dan sekitarnya, entah.
Dan juga yang saya lupa sebut, AK ini hidup mostly dari biaya sumbangan masyarakat, setahu saya. Tidak tahu juga ya apakah ada dana dari sumber yang lain, saya belum terlalu dalam amsuk ke AK juga sih hehe. Yang pasti setiap Ramadhan, mereka akan berlomba-lomba, anggota AK di penjuru Indonesia, mengunjungi rumah ke rumah mencari rupiah. Mereka memanfaatkan momentum 'Ramadhan bulan sedekah, bulan beramal' untuk kemudian sesama anggota akan saling 'patinggi-tinggi' hasil sumbangan yang didapat. Sampai Ramadhan tahun kemarin, rumah saya masih didatangi oleh anggota AK yang meminta sumbangan, namun orang tua saya sudah menutup pintu untuk mereka, dan selalu menolak mentah-mentah ketika mereka datang minta sumbangan. Mereka mendapat data yang ada di rumah ini pak ini, pekerjaannya ini dan itu, dapatnya dari mana? Dari Babinlinmas atau instansi pemerintahan gitu, kan mereka udah punya legal di pemerintahan, jadi bisa dapat data-data demikian. Saya juga pernah ngolah data orang-orang yang kira-kira potensial untuk dimintai sumbangan, suer beneran.
Intinya, saya sendiri tidak berani mengenakan istilah yang keras seperti 'al-Kahfi sesat', tapi mungkin saya lebih suka menyematkan istilah, 'menyimpang'. Mungkin niat AK ini baik, cuma caranya kurang tepat, thus, menyimpang. Saat saya melihat wawancara AK di TV pun, seketika saya berpikir, こいつらまだ生きてるか, hoo, ternyata mereka masih ada.
Sebagai orang yang pernah mengaji bersama AK, saya akui ilmu agama saya sangat kurang saat itu, dan saya sadari proteksi dari alumni sangatlah penting. Aliran-aliran demikian, akan menyasar anak-anak muda terutama SMA yang masih labil dan mudah terpikat dengan hal berbau 'logika' (dalam kasus saya sih ya). Makanya, saya salut juga Gafatar bisa mengambil 'target' orang-orang yang mapan seperti dr. Rica (sotau). Untuk para orang tua, tolong dijaga anaknya jangan sampai kurang kasih sayang dan mencari tempat lain yang bisa memberinya lebih banyak perhatian. Saya beruntung punya mama dan papa yang meskipun mereka sibuk, mata mereka tidak pernah lepas dari anak-anaknya. Untuk teman-teman yang aktif di DS, selamat bertugas, ke depannya akan semakin berat. Maafkan saya yang tidak berkecimpung langsung di sana. Untuk adik-adik SMP dan SMA, saya yakin, orang tua ingin yang terbaik untuk anak-anaknya, selalu minta panduan dan bimbingan dari ortu kalian selama masih ada. Sayangi dan bahagiakanlah mereka.
Untuk kakak-kakak dan (mantan) mentor-mentor saya di AK, saya tidak tahu apa yang sedang kalian lakukan, apakah target jangka panjang yang pernah kalian sampaikan saya, sudah tercapai atau sudah sampai mana sekarang. Semoga kalian bisa tersadarkan dan mengevaluasi diri.
Semoga tulisan ini bermanfaat. Mohon maaf atas segala kesalahan penulisan, kesalahan ingatan saya, kesalahan informasi, atau ambiguitas yang mungkin akan ditimbulkan kelak. Saya sangat terbuka untuk kritik dan saran yang masuk. Wallahua'lam bisshawab.
Tambahan:
Ciri-ciri aliran sesat/menyimpang versi saya (mungkin ada yang tidak valid)
- mengajarkan/memperbolehkan anggotanya untuk berbohong (bahwa berbohong itu tidak apa-apa, selama demi kebaikan organisasi/aliran)
- menanamkkan paham bahwa ikatan alumni adalah musuh (iya, saya sempat membenci dan tidak suka dengan FSA Al-Ghufran SMAN 3 Bogor)
- berusaha menyedot sumber daya yang dimiliki, dengan excuse demi kemaslahatan organisasi/aliran
Hai Deny
BalasHapusWaktu SMA dulu saya juga pernah gabung di AK. Untungnya gak lama, karena ada beberapa hal yang membuat saya beda pandangan. Termasuk cara pengumpulan dana mereka dan paham2 yang lainnya, bahkan soal riba juga beda.
Hai Septi.
HapusIyah betul, mungkin karena saya dulu sangat naif dan mudah percaya sama orang, jadi tidak cepat sadar. Untung ada ortu yang mengingatkan saya saat itu.
Sampai sekarang pun, mereka masih datang ke rumah saya untuk "sosialisasi" AK, yang pastinya selalu ditolak oleh ortu saya hehe. Mereka emang orang2 yang sangat gigih.
KISAH CERITA AYAH SAYA SEMBUH BERKAT BANTUAN ABAH HJ MALIK IBRAHIM
HapusAssalamualaikum saya atas nama Rany anak dari bapak Bambang saya ingin berbagi cerita masalah penyakit yang di derita ayah saya, ayah saya sudah 5 tahun menderita penyakit aneh yang tidak masuk akal, bahkan ayah saya tidak aktif kerja selama 5 tahun gara gara penyakit yang di deritanya, singkat cerita suatu hari waktu itu saya bermain di rmh temen saya dan kebetulan saya ada waktu itu di saat proses pengobatan ibu temen saya lewat HP , percaya nda percaya subahana lah di hari itu juga mama temen saya langsung berjalan yang dulu'nya cuma duduk di kursi rodah selama 3 tahun,singkat cerita semua orang yang waktu itu menyaksikan pengobatan bapak kyai hj Malik lewat ponsel, betul betul kaget karena mama temen saya langsung berjalan setelah di sampaikan kepada hj Malik untuk berjalan,subahanallah, dan saya juga memberanikan diri meminta no hp bapak kyai hj malik, dan sesampainya saya di rmh saya juga memberanikan diri untuk menghubungi kyai hj Malik dan menyampaikan penyakit yang di derita ayah saya, dan setelah saya melakukan apa yang di perintahkan sama BPK kyai hj Malik, 1 jam kemudian Alhamdulillah bapak saya juga langsung sembuh dari penyakitnya lewat doa bapak kyai hj Malik kepada Allah subahanallah wataala ,Alhamdulillah berkat bantuan bpk ustad kyai hj Malik sekarang ayah saya sudah sembuh dari penyakit yang di deritanya selama 5 tahun, bagi saudara/i yang mau di bantu penyembuhan masalah penyakit gaib non gaib anda bisa konsultasi langsung kepada bapak kyai hj Malik no hp WA beliau 0823-5240-6469 semoga lewat bantuan beliau anda bisa terbebas dari penyakit anda. Terima kasih
Assalamualaikum
BalasHapusTd sore sy baru kedatangan tamu dr AK ini yg minta sumbangan...krn penasaran dan baru pertama kali dengar tentang AK, maka saya pun googling dan menemukan blog mas deni ini...dan setelah saya baca ternyata spt itu...makasih dah berbagi pengalamannya...
Wa'alaykumussalam warahmatullah
HapusAlhamdulillah kalau postingan ini bisa membantu :)
Mas deny ... Ade aq salah satu orang yg akan kuliah di universitas milik AK di surabaya? .... Aq mau mnt tlg mas deny untuk ngasih masukannya lgsg ke ade aq ,bisa kah ?
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWa'alaykumussalam warahmatullah Sabiq.
HapusTerima kasih sudah mampir :)
Tulisan saya ini, berasal dari pengalaman yang saya dapatkan medio tahun 2010. Waktu itu saya masih SMA, emosi masih berapi-api, logika masih belum matang, yah layaknya anak remaja pada umumnya. Mungkin banyak bagian-bagian yang sudah tidak relevan dengan Al-Kahfi sekarang. Semoga al-Kahfi terus memperbaiki diri supaya menjadi pionir kebangkitan umat Islam saat ini.
Wassalam.
Walaikumsalam Warahmatullah, Deni.
HapusDeni, Al Kahfi mengajarkan kami berpikir ilmiah, obyektif dan rasional.
Dalam menyampaikan kebenaran Islam harus dengan etika yang benar.
Bagi Deni yang merasa ada yang kurang atau ada yang salah, pihak Yayasan Al Kahfi pun terbuka dalam berdiskusi mengenai Islam sesuai Al Qur'an dan Sunnah Rasul.
Metode ini sering juga dilakukan disaat Rasulullah SAW. Dengan Jibril AS, demikian juga dengan para sahabat disaat tidak mengerti tentang sesuatu agama (sahabat bertanya kepada Rasulullah). Hal ini terbukti dalam ayat-ayat Al Qur’an, yang tidak sedikit jumlahnya menceritakan masalah-masalah yang berkenan dengan metode tanya jawab.
Seperti dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat: 189
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
yas-aluunaka ‘ani al-ahillati qul hiya mawaaqiitu lilnnaasi waalhajji walaysa albirru bi-an ta/tuualbuyuuta min zhuhuurihaa walaakinna albirra mani ittaqaa wa/tuu albuyuuta min abwaabihaawaittaquu allaaha la’allakum tuflihuuna
Terjemah :
Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya[116], akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (Q.S. Al-Baqarah: 189).
Jika Deni hanya melihat oknum ( yang menurut Deni salah dan menyimpang), Deni berarti berpikir subyektif.
Karena dalam melihat organisasi Islam itu sesat atau tidak. Deni harus obyektif.
Deni bisa melihat di website MUI mengenai organisasi sesat dan kriteria organisasi sesat.Dan alhamdullilah Yayasan Al Kahfi dianggap tidak sesat ( sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah Rasul).
Deni juga bisa melihat langsung di website resmi Yayasan Al Kahfi http://www.yayasanalkahfi.or.id
Ini catatan MUI mengenai kriteria aliran sesat yang ku copas dari website MUI :
Sebagai pedoman bagi umat Islam Indonesia pada tgl 6 November 2007 MUI telah mengeluarkan 10 kriteria aliran atau paham yang menyimpang dari ajaran Islam yang benar.
10 Kriteria dimaksud antara lain
1. Mengingkari salah satu dari rukun iman yang 6.
2. Meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan Alquran dan sunnah.
3. Meyakini turunnya wahyu setelah Alquran.
4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Alquran.
5. Melakukan penafsiran Alquran yang tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir.
6. Mengingkari kedudukan hadis nabi sebagai sumber ajaran Islam.
7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul.
8. Mengingkari Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir.
9. Mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariah, seperti haji tidak ke baitullah, salat wajib tidak 5 waktu.
10. Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i seperti mengkafirkan muslim hanya karena bukan kelompoknya.
Semoga Deni bisa berpikir obyektif.
Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Bismillah,
Hapuspertama saya permisi dulu dengan yang punya Blog, untuk menjawab komentar ini. semoga tidak basi ya :)
mas Agil,
iya benar, al kahfi mengajarkan 'anggota-anggotanya' untuk berfikir secara objektif dan ilmiah, kritis dan mencerna tiap informasi yang ada. tapi banyak kejanggalan yang ada di dalam materi, kurikulum dan penyampaian dari AK. banyak hal yang membuat bertanya-tanya dan seringnya bertolak belakang dengan hadits bahkan al-qur'an.
contoh; tentang siksa kubur, pada akhir materi disimpulakn bahwa siksa kubur itu TIDAK ADA, which is kontradiktif dengan AL Qur'an dan Hadits Rasulullah.
sebenernya saya tergelitik ketika saya membaca ini "pihak Yayasan Al Kahfi pun terbuka dalam berdiskusi mengenai Islam sesuai Al Qur'an dan Sunnah Rasul." benarka? berkali-kali saya dan tim berusaha untuk tabayun dengan pihak AK di Jakarta, tapi mereka TIDAK PERNAH mau hadir dengan berbagai alasan, hey, kalau kalian memang benar, harusnya kalian berani untuk berdikusi secara ilmiah dengan ahlinya kan? bukan malah memberikan alasan ini-itu dan malah menanggapi ajakan kami dengan sepele.
lucunya, ketika kami yg pernah ada di AK, kemudian keluar karena banyaknya kejanggalan yg ada, kami justru dikatakan 'berfikiran subjektif' seolah yang objektif hanya AK. padahal seringkali kami menelaah ulang materi yang disampaikan dengan tafsir dan penjelasan-penjelasan ulama mahsyur.
Allahu a'lam bishowab
@Sinta Puji Lestari : Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
HapusTerimakasih atas balasannya.
Saya tidak pernah mengatakan "bahwa yang keluar dari Yayasan Al Kahfi berpikiran subyektif dan Yayasan Al Kahfi selalu obyektif"
Yayasan Al Kahfi pun juga terdiri dari setiap manusia yang minoritas beberapa tidak akan lepas dari cara berpikir subyektif.
Namun yang dapat Sinta garis bawahi dari pernyataanku adalah Yayasan Al Kahfi mengajari kami tuk berpikir obyektif,rasional,ilmiah dan menyampaikan pendapat dengan etika yang benar.
Dan itu juga yang diajarkan oleh Allah SWT melalui Al Qur'an dan Sunnah Rasul yang shahih.
Dan mayoritas dari anak-anak Yayasan Al Kahfi menerapkan semua itu dalam kehidupan mereka.
Saya pun juga tidak memungkiri ada oknum-oknum yang mencederai Yayasan Al Kahfi.
Namun jangan karena ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, hal itu merusak nama besar Yayasan Al Kahfi.
Seperti halnya ISIS yang menghancurkan nama Islam,apakah kita akan mengakui ISIS sebagai Islam? Jawabannya tentu saja tidak,ISIS bukanlah Islam,namun organisasi teroris.
Yayasan Al Kahfi pun bukan organisasi teroris/syiah/liberal/yang ekstrim.
Yayasan Al Kahfi adalah Yayasan Islam yang berdasarkan Al Qur'an dan Sunnah Rasul.
Yang bertujuan tuk membantu dalam bidang sosial demi mensejahterakan rakyat terutama rakyat Indonesia.
Saya Indonesia,saya Pancasila, saya muslim dan saya anti hoax/fitnah.
Terimakasih.
PELAJARI KITAB INI UNTUK MENILAI AL KAHFI.
BalasHapusRISALAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH KARYA HADHRATUS SYAIKH KH. M. HASYIM ASY’ARI (1287 H-1366 H)
Dimana tuh dapetnya?
HapusBisa beli bukunya di toko kitab
Hapusudah 2x kedatangan yg minta sumbangan dr al kahfi, yg satu ke rumah & satunya lagi ke kantor milik saya. yang pertama saya ga temui langsung, pas yg di kantor ini saya temui langsung, dan iya mencurigakan banget, buat saya sih keliatan banget nyari duitnya (emang cati duit sih, tapi yaaa gitu lah pokoknya). makanya saya langsung googling. mudah2an lebih banyak lagi yg kasih kesaksian ya
BalasHapusAkhirnya,saya menemukan tulisan ini.saya sangat terganggu dengan peminta sumbangan dari Al Kahfi Bogor,yg ternyata jg dialami oleh tetangga2,dan teman2 saya.pun saudara2 saya di luar Bogor,dengan pengalaman yg sama. Bahwa peminta sumbangan dari Al Kahfi datang hampir tiap hari.bahkan Ramadhan ini dtg ke rmh saya tiap hari pagi dan sore..itu sangat mengganggu,saat sedang berbuka bahkan sholat magrib juga belum.rasanya memang benar yg dikatakan sdr.deny,sepertinya si peminta sumbangan punya target hrs mendapatkan uang.ngoyo bgitu bahasanya.klo menjelaskan lamanya minta ampun..jd kita mau mengusir susah..trimakasih utk tulisan ini,saya jd tau gmn itu AK.
BalasHapusHampir tiap bulan relawan AK dtg ke rumah, dan saya selalu memberi sumbangan.
BalasHapusNamun saya amat sangat terganggu selama bulan ramadhan ini, karena saya merasa diteror oleh relawan AK yg meminta sumbangan.. selalu WA saya hampir tiap hari.
Saya bilang sudah transfer pun, dia masih minta kirim bukti transferannya.hadeeuh jadi curiga. Lalu googling nemu tulisan ini. Trims yaa sekarang jadi tau deh,
soal bukti transfer itu adalh u administrasi, guna sbg bukti bahwa anda telah mengirimkan sejumlah uang. ini membantu AK dalm keakuratan data. memangnya mau ngirim sekian, dikatakan ngirim dengan jumlah yang lebih kecil
HapusSedikit sanggahan dari saya untuk mas Deny,
BalasHapusSaya sudah 1 tahun mengikuti kajian dari Al-Kahfi, alhamdulillah sejauh ini tidak ada kesesatan-kesesatan.
1.Diajarkan berbohong atau diplomasi atau apalah, sangat tidak benar mas, perspektif mas aja mungkin, saya full gak pernah bolong ikut kajian-kajiannya dari ESA 1, PCC, PMT hingga sampai ESA 2, gak pernah yang namanya diajarkan berbohong
2.Islam tidak pernah mengajarkan permusuhan, apalagi Al-kahfi, lagi, itu perspektif mas saja, mas hanya menduga-duga.
3.Pengorbanan Nabi dan para sahabatnya bagi umatnya sangat besar dalam mensyiarkan dakwah Islam, jiwa, raga, waktu, harta, dan benda semuanya dikerahkan Nabi untuk mensyiarkan Islam. Amal itu seperti bisnis MLM, mas misalkan meminjamkan sebuah buku kepada sahabat mas, lalu sahabat mas singkat ceritanya sukses dari ilmu yang didapat buku punya mas, dari kesuksesannya itu dia amalkan apa apa yang dia dapat dari buku itu, amalnya pun mengalir ke mas juga. Jadi jiwa raga dan semua itu harus dikerahkan demi kebaikan dan dakwah untuk Islam, walau hanya 1 ayat, walau hanya sebesar biji jarak, amal akan dihitung mas. Makannya pengorbanan Al-Kahfi untuk remaja-remaja ini bisa dibilang mati-matian, karena pentingnya dakwah itu agar sampai ke umat. Sekolah juga menyedot sumber daya kan mas? Demi masa depan kan mas? Demi diri sendiri kan? Demi orang tua? Pun sama halnya dengan organisasi, dari kita untuk kita juga, banyak pelajaran yang bisa diambil dari organisasi.
4.Kenapa para mentor atau instruktur itu terkesan sangat ingin menarik anak-anak? Ya itu karena dakwah, sama halnya seperti guru... Anak yang bandel dan keluar jalur cenderung 'dikejar' dan dicoba untuk dirangkul agar menjadi baik lagi
5.Kita gak pernah ada minta-minta duit dari anak-anak yang ikut kajian kok, kecuali kalau memang sedang emergency(*Misal, kalau air galon di tempat kajian habis, uang belum ada, biasanya anak-anak patungan). Karena dana Al-Kahfi sendiri kebanyakan dari donatur-donatur.
6.Hidup memang untuk beribadah, tapi bahagia juga perlu. Kita gak diajarin untuk 'hidup selalu bahagia', tapi daiajarin meminimalisir tingkat kesengsaraan yang ada dan mencari kebahagian yang abadi, yaitu di Surga :)
7.Sholat orang ya tergantung orangnya mas, sebenarnya untuk kasus yang tidak menyentuh lantai memang banyak ulama yang berpendapat kalau itu gak dilakukan, sholatnya tidak sah. Beranggapan positif saja, mungkin dia memang sedang tidak fokus... Dalam kondisi tertentu ada orang yang malah sambil duduk sholatnya...
8.Karena mas belum sampai pada materi Memahami Ayat Ayat Allah or metode tafsir2nya, mungkin pandangan mas soal tafsir, mungkin yah, hanya sebatas mengerti tajwid, fasih berbahasa arab, dll. Memang itu penting, tapi jangan lupa dengan akal pikiran dan logika yang rasional mas :) , kalau mas ikut AK sampai sekarang mungkin dapat ilmunya dari materi MMA.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus
BalasHapus9.Karena keterbatasan tempat, kalau soal tidur asalkan tidak satu ruangan dan ada pembatas juga mentor yang sesuai muhrimnya mengawasi, ini cuman masalah teknis dan pelaksanaan doang kok. Setau saya dari yang soal lelaki dan wanita yang bukan muhrim dan gak boleh serumah itu lebih mengarah pada efeknya, perzinahan, dsb, jadi sengaja ada larangan spt itu ya karena ditakutkan akan EFEKNYA. Sama saat seperti jaman Khalifah Umar, saat di masa tertentu saat ada maling tertangkap bukannya dipotong tangan, tapi disuruh mengganti 2x lipat dari hasil curiannya, akalu tidak salah saat zamannya kelaparan dan kemiskinan itu, kenapa tidak dipotong tangannya? Padahal kan itu perintah Al-qu'ran? Karena melihat kondisinya saat itu, daripada potong tangan, mending uangnya dikembalikan 2x lipat, semata-mata EFEKNYA agar jera. Sama seperti potong tangan, agar EFEKNYA jera. Ya secara teknis perkataan soal laki2 dan wanita bukan muhrim gak boleh serumah ya karena dikhawatirkan EFEKNYA. Tapi bila ada alasan-alasan tertentu dan syarat-syarat tertentu yang memaksa laki2 dan wanita itu harus serumah, ya mau bagaimana lagi? Btw, sekarang tempat untuk tidur bagi akhwat ada di sekretariat SMKN 3 dan untuk yang ikhwan di markas AK nya di Padi :). Soalnya udah jadi bangunan barunya.
10.Soal Al-Baqoroh ayat 285 itu, Allah menuntun manusia agar beriman dengan meniru Rasul yang beriman kepada kitab suci Al-Qur’an yang telah diturunkan-Nya, beriman kepada malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, agar kita termasuk golongan orang-orang yang beriman.
kalau cuman di kutip 'Kami dengar dan kami patuhi' seakan-akan seperti 'Cukup dengar dan laksanakan' sama kaya perintah membunuh orang kafir dong, kalau ketemu langsung bunuh gitu... Hati-hati lho mas, jangan setengah-setengah...
11.Mengambil hati masyarakat yah? Kalau pun mereka menyumbang AK gunakan untuk kebaikan lagi kok, amal jadi kaya MLM gitu deh hehehe :D Rosul saja mengambil hati masyarakat mekah untuk diajak utk kebaikan
12.STID Al Hadid namanya. Setau saya kakak kelas saya yang baru lulus aja masuk ke Telkom kok gak ada jaring jaring gitu...
13.Menyimpang dari sisi mananya ya mas? Apa cuman perspektif doang?
Sekian saja dari saya mas, fyi, saya dari SMKN 3 Bogor mas. Kalau ada kesalahan data dan informasi tolong koreksi saja. Terima kasih...
Halo Andrian, terima kasih atas komentar panjangnya :)
HapusSaya mau menanggapi beberapa poin yah.
1. Bahasanya bukan saklek "diajarkan berbohong", tapi bahasa halusnya, diplomasi, pernah dengar kan? Saat diajarkan "diplomasi" ini, ada 1 hadis (kisah?) yang selalu diulang-ulang, yaitu ketika Rasul kedatangan seorang yang tergopoh-gopoh dan nyawanya terancam, lalu orang itu memohon perlindungan kepada Rasul. Ketika orang-orang yang mencari orang tersebut datang dan menanyakan keberadaan orang yang mereka cari, Rasul bergeser duduk sedikit, lalu mengatakan "Semenjak aku duduk di sini, aku tidak melihat orang yang kalian maksud". Hal itu bukan berbohong, melainkan diplomasi, dan dulu saya diajarkan begitu; untuk apa? Ya untuk kepentingan al-Kahfi juga kedepannya.
5. Umm, memang tidak meminta uang kepada anak-anak yang ngaji, saya ga bilang gitu loh ^^;
11. Yah, kalau begitu silahkan dilihat komen-komen di atas yang mengeluh soal metode meminta sumbangannya, semoga bisa menjadi evaluasi :)
13. Seperti yang saya bilang, menafsirkan al-Qur'an tanpa ilmu tafsir yang mumpuni. Kalau dulu, metode belajarnya seperti yang sudah saya jelaskan, materinya berupa terjemahan-terjemahan ayat al-Qur'an dan nantinya, ditafsirkan maknanya sesuai dengan logika pemateri. Padahal kan, tafsir Qur'an itu gabisa semudah itu, harus punya dasar ilmu tafsir, pengetahuan bahasa Arab, dll. Entah kalau sekarang masih sama atau sudah berkembang. Mungkin artikel ini bisa jadi acuan https://rumaysho.com/6575-menafsirkan-al-quran-dengan-logika.html
Saya ingat dulu pernah disuruh pilih ayat mana saja dalam al-Qur'an, dan pemateri bilang, dia bisa membuktikan dan mencerna ayat manapun dalam al-Qur'an dengan logika. Na'udzubillah min dzalik...
Intinya, ini pengalaman saya di tahun 2010, pastinya banyak silap memori, atau karena dulu masih SMA dan belum matang, masih banyak kesalahan pemahaman. Dan mungkin banyak dari tulisan saya ini yang sudah tidak relevan, alhamdulilah kalau al-Kahfi terus berbenah dan memperbaiki diri. Tapi mungkin yang bisa jadi bahan evaluasi, komen-komen di atas ini yang mengeluh soal teknik meminta sumbangannya al-kahfi, bisa dijadikan pertimbangan.
@Denialization: terimakasih atas saran dan kritiknya.
HapusNamun para pematerinya kompeten, Deni bisa melihat di website perguruan tinggi Yayasan Al Kahfi :http://www.stidalhadid.ac.id
Dan Deni seperti komentarku sebelumnya, Deni harus berpikir obyektif bukan subyektif.
Silakan Deni berdiskusi dengan Yayasan Al Kahfi sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah Rasul.
Untuk teknik sumbangannya ada SOP ( Standar Operasional Prosedur ) yang sangat jelas.
Jika Deni ataupun merasa ada yang salah dengan teknik sumbangan dari beberapa oknum, Deni silakan menghubungi sekeretariat Yayasan Al Kahfi terdekat dan akan segera diberikan sanksi sesuai dengan kesalahan oknum tersebut (dengan catatan bukti yang jelas) sehingga memberikan efek jera kepada oknum tersebut.
Ku harap Deni berpikir obyektif :)
Serius nih boleh laporin Alkahfi? saya ikut Alkahfi tahun 2011 akhir - 2013. dan pengalaman saya persis seperti Mas Deni. Ada banyak bukti juga sih sebenernya masih di simpan di ruang kepala sekolah.
Hapus@Neng Khusnul: Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabaraktuh.
HapusNegara kita adalah negara hukum.
Setiap warga negara dilindungi dan diberikan hak untuk melaporkan dan dilaporkan.
Selama Neng Khusnul mempunyai bukti-bukti yang kuat dalam melaporkan,Negara dan Undang2 memepersilahkan.
Namun Neng Khusnul juga harus siap dengan konsekuensi hukum,jika yang melaporkan terbukti memfitnah, maka hukumannya pun diatur dalam Pasal 311 KUHP yang berbunyi
“Jika yang melakukan kejahatan pencemaran atau pencemaran tertulis dibolehkan untuk membuktikan apa yang dituduhkan itu benar, tidak membuktikannya, dan tuduhan dilakukan bertentangan dengan apa yang diketahui, maka dia diancam melakukan fitnah dengan pidana penjara paling lama empat tahun.”
Jika Neng Khusnul siap dengan konsekuensi hukum tersebut, maka silakan.
Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusso....mungkin AK ini hasil kawin silang antara liberal dan syiah... :-)
BalasHapusselamat meneliti taqiyah2 mereka...
@handik gustiyo : jika ingin melihat/meneliti Al Kahfi bisa datang langsung ke sekretariatnya atau bisa lihat di website yayasanalkahfi.or.id
BalasHapusAnda jangan sembarangan dalam memfitnah, Yayasan Al Kahfi bisa mengambil langkah hukum karena sudah terlalu sering dengan fitnah-fitnahan seperti ini dan telah terbukti bahwa Al kahfi tidak seperti fitnahan-fitnahan tersebut.
Anda bisa lihat di website Yayasan Al kahfi aaatau pemberitaan di media massa manapun, bahwa para pemfitnah tersebut meminta maaf atas fitnahan-fitnahan mereka.
Anda jangan ikut mengulangi,karena pasti akan diambil tindakan tegas berupa langkah hukum kepada Anda ataupun tukang fitnah lain.
subhanallah
BalasHapusSebaiknya dalam membaca artikel ini juga menyertakan data pembanding. Sekarang sudah ada UU ITE yang baru bagi yang membuat atau menyebarkan berita yang meresahkan pihak tertentu bisa diproses hukum dan dipenjara. sanksi tidak hanya bagi yang membaca tapi juga yang menyebarkan. Sebaiknya artikel ini dicrosscheckan langsung kepada pihak yang bersangkutan serta memberikan data pembanding dari pihak yang dituduh namun belum jelas buktinya atau jelas data pembandingnya. saya menyarankan untuk langsung saja membuktikan tidak asal judge.
BalasHapusikut berkomentar ya guys... Seru juga ni... Kalo saya sih terus terang sudah biasa dengan komentar dan kritikan subjektif seperti ini. Akan tetapi yang menjadi masalah adalah ini bisa menjadi besar karena diupload di dalam blog sehingga bisa dilihat oleh ratusan, bahkan ribuan orang. Sehingga bisa jadi akan semakin banyak pula yang terpengaruh dengan tulisan ini tanpa mengetahuinya secara objektif.
BalasHapusMungkin bisa ditambahkan dan ditekankan mas deny di dalam tulisannya diatas, bahwa ini adalah pengalaman pribadi dan hasil penilaian pribadi, bukan berarti akf seperti apa yang mas bilang, sehingga cukup bisa ditampilkan informasi yang bersifat data dan fakta saja, bukan yang bersifat penilaian.
Mudah-mudahan yang membaca blog ini masih tetap bisa objektif dengan menilai langsung dari sumbernya, bukan berdasarkan "katanya-katanya"
Jika ada kesalahan-kesalahan dari anggotanya, mungkin bisa di konfirmasi apakah itu merupakan kesalahan organisasi alkahfi atau itu merupakan kesalahan dari pribadi dari anggotanya. Karena ada saja anggota yang berbeda dengan organisasinya, seperti dulu ada kisah Sarekat Islam (SI) yang anggotanya membela komunis, padahal organisasi SI itu tidaklah pro komunis.
Jika memang ada kekeliruan mohon dimaafkan dan sekaligus diingatkan.
Assalamualaikum.
BalasHapusPertanyaanku untuk aktivis Al Kahfi
1. Apakah setiap materi kajian yang disampaikan oleh Al Kahfi sudah di verifikasi oleh MUI?
2. Diantara 4 mahzab fiqih yang sudah populer, posisi Al Kahfi mengikuti mahzab mana?
3. Bolehkah untuk tidak bermahzab dari mahzab 4 imam besar spt imam syafi'i, imam maliki, imam Hambali dan imam hanafi ?
4. Al Quran itu makhluk atau bukan?
5. Mengamalkan tassawuf / ber toriqoh itu boleh tidak?
Mohon maaf kalau pertanyaanku kurang pas. Saya cuma ingin pencerahan dari aktifis Al Kahfi. Mohon dijawab jika memang anda orang yang mengerti. Makasih
Wa'alaykumussalam warahmatullah
HapusSebagai mantan aktivis, mungkin saya akan membalas beberapa poin dari pertanyaan Saudara.
1. Sewaktu saya mengaji di AK, seingat saya tidak pernah dikatakan speerti demikian. Yang selalu ditekankan adalah bahwa Yayasan AK sudah mendapat izin dari Babin apa itu saya lupa, dan sudah didaftarkan ke Kemenhumkam.
Sisanya saya kurang paham. Semoga bisa menjawab.
Bismillah...
BalasHapusMas Deni saya mohon izin untuk berpendapat.
Saya saat ini aktif di al kahfi, baik ikut kajiannya, membantu kegiatan kegiatannya, dan sering diskusi dengan instruktur dan kaka2 al kahfi yang lebih senior.
Saya mungkin bisa menjawab pertanyaan mas wiku.
1. Materi - materi yang disampaikan instruktur telah lulus uji oleh MUI saya lihat sendiri sertifikatnya atau ya semacam itulah. Juga sebelumnya sudah diujikan dan didiskusikan bersama profesor profesor dan cendikiawan muslim. Setahu saya begitu.
2. Untuk madzhab fiqih, kita dibebaskan untuk memilih sesuai dengan latar brlakang pendidikan agama kita atau pengetahuan kita tentang fiqih. Tapi nanti di di materi semester 3 akan ada pelajaran tentang usul fiqih, bagaimana memahami fiqih islam dan cara ulama2 empat mazhab yang terkenal itu berijtihad. Kebetulan juga saya mahasiswi pra universitas syariah perbandingan mazhab fiqih di salah satu kampus cabang riyadh. Saya sendiri dari pesantren yang mazhab fiqihnya mengikuti pandangan pandangan imam ahmad bin hambal atau hambali yang banyak masyhur di Saudi Arabia. Seperti jilbab yang besar, terkadang bercadar, dan pengharaman musik, dsb. Pemahaman fiqih saya ini berbeda dengan kebanyakan pandangan fiqih orang - orang di Indonesia yang lebih pada mazhab syafi'i. Dan kebanyakan memang kaka2 di al kahfi mengikuti mazhab syafi'i dalam masalah ibadah. Terlepas dari itu, kita diberi kebebasan mengikuti mazhab yang mana saja selama penasarannya ilmiahnya kuat dan dapat dipertanggung jawabkan. Tidak fanatik (subyektif) dan mentumpulkan akal karena mengikuti doktrin. Begitulah kira kira.
3. Apakah boleh tidak bermazhab? Saya pikir ini bukan masalah boleh atau tidak boleh. Tetapi masalah butuh atau tidak butuh. Karena mazhab fiqih itu kebutuhan umat islam dalam menjalani syariat2 islam. Tanpa mazhab2 fiqih itu kita akan bingung tentang hukum halal haram, tata cara ibadah, sah dan batalnya amalan, dsb. Jadi saya pikir bukan tentang boleh tidaknya. Tetapi butuh tidaknya. Kalau saya menjawab tentu sangat butuh. Dan ini kebutuhan ini sifatnya obyektif karena bagaimanapun kita tidak bisa lepas dari mazhab2 fiqih yang mahsyur dalam mengambil dan menyimpulkan hukum islam. Begitulah kira kira.
4. Al quran bukan makhluk! Jelas! Ini pemikiran mu'tazilah. Dan al kahfi bukan mu'tazilah. Saya awalnya sempat curiga apakah dia terpengaruh mu'tazilah atau tidak. Akhirnya saya berdiskusi dengan instrukturnya dan mereka dapat membantah pemikiran pemikiran mu'tazilah dengan tajam dan baik. Saya bangga itu. Jadi ingat ibnu taymiah yang belajar ilmu kalam untuk membantah orang orang sesat yang menyelewengkan ilmu filsafat untuk menghancurkan islam. Saya berharap kader2 al kahfi mengikuti jejak syaikhul islam ibnu taymiah. Saya lihat instruktur saya sangat kagum dengan dua ulama besar tersebut, ibnu taymiah dan ibnul qayyim. Saya juga termasuk orang yang kagum dengan kedua tokoh besar umat islam itu.
5.Di al kahfi setahu saya diinformasikan bahwa tasawuf itu terpengaruh pemikiran Hindu. Jadi saya agak curiga dengan pemikiran2 tasawuf. Dan al kahfi sangat tidak menyarankan mengikuti tariqoh2 seperti itu. Karena memang tidak ada tuntunannya di dalam Al quran dan sunnah dan ada pengaruh idiologi idiologi Hindu. Sebaiknya kita berhati hati saja.
Begitulah kira - kira jawaban saya. Mari berdiskusi. :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusCukup mencerahkan, awalnya saya agak ragu hingga cari info sana-sini, tapi dgn penjelasan sdr diberikan keyakinan utk turut berdonasi.. Insyaa Allah
HapusOK. Makasih sudah berkenan untuk menjawab.
BalasHapusIya nih, sudah tahun ke 3 ini tiap romadhon sy sll dapet brosur al kahfi, dan tentunya selanjutnya 'dipaksa'untuk nyumbang, sempet curiga sih wkt dulu dpt bc yayasan yg masuk kategori syiah/liberal,dan al kahfi salah satunya, tp sy ttp berbaik sangka saja, tp ditahun ke 3 ini kok rasanya jd penasaran sm yys ak ini, gogling dan nemu blog ini, alhamdulillah deh jadi tercerahkan
BalasHapus@dapur kencana : setiap pertanyaan dan jawaban yang Anda ingin kan mengenai Yayasan Al Kahfi,sebenarnya sudah ada di website resmi Yayasan Al Kahfi.
HapusSilakan cek di website http://www.yayasanalkahfi.or.id/
Tolong jangan menerima sumber dari pihak yang memfitnah saja seperti blog Mas Deny ini, tapi lihat juga dari sumber yang difitnah.
Saya harap kita semua berpikir obyektif,ilmiahmrasional dan menyampaikan kebenaran dengan etika yang benar.
Seperti tertuang di dalam Al Qur'an :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْماً بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ -٦-
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.”
(Al-Hujurat 6).
Terimakasih @Dapur Kencana
Iya nih, sudah tahun ke 3 ini tiap romadhon sy sll dapet brosur al kahfi, dan tentunya selanjutnya 'dipaksa'untuk nyumbang, sempet curiga sih wkt dulu dpt bc yayasan yg masuk kategori syiah/liberal,dan al kahfi salah satunya, tp sy ttp berbaik sangka saja, tp ditahun ke 3 ini kok rasanya jd penasaran sm yys ak ini, gogling dan nemu blog ini, alhamdulillah deh jadi tercerahkan
BalasHapus@dapur kencana : setiap pertanyaan dan jawaban yang Anda ingin kan mengenai Yayasan Al Kahfi,sebenarnya sudah ada di website resmi Yayasan Al Kahfi.
HapusSilakan cek di website http://www.yayasanalkahfi.or.id/
Tolong jangan menerima sumber dari pihak yang memfitnah saja seperti blog Mas Deny ini, tapi lihat juga dari sumber yang difitnah.
Saya harap kita semua berpikir obyektif,ilmiahmrasional dan menyampaikan kebenaran dengan etika yang benar.
Seperti tertuang di dalam Al Qur'an :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْماً بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ -٦-
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.”
(Al-Hujurat 6).
Terimakasih @Dapur Kencana
Terima kasih pencerahannya, Pak Deni, kebetulan baru kedatangan tamu dari Al Kahfi. Modus sumbangannya biasanya setelah dikasih, terus tanya apakah Bapak bisa rekomendasikan teman Bapak yang lain? Lalu mereka menuju rumah yang kita rekomendasikan dan mengatakan, bahwa dirinya datang dengan rekomendasi dari kita.... Itulah pengalaman saya didatangi tamu dari Al Kahfi Purwokerto.
BalasHapus@Oman Rusmana : jawaban saya kepada Dapur Kencana, bisa juga ditujukan kepada Anda.
HapusTuk kata Anda yg "modus" itu, itu bukan modus.
Namun merupakan SOP (Standart Operasional Prosedur) setiap Divisi Penggalian Dana di Yayasan sosial manapun.
Pengalaman saya juga sebagai penggali Dana Yayasan PKPU, SOP dalam penggalian dana pun juga sama seperti itu.
Silakan Anda cek di semua Yayasan Sosial resmi di seluruh Indonesia(seperti Al Falah,yatim,BAZ dsb), metode atau SOP dalam penggalian dana adalah seperti itu.
Tujuannya tentu saja bagi setiap Yayasan adalah agar menambah jumlah donatur yang akan membantu kami dalam merealisasikan setiap program-program sosial Yayasan.
Ku harap Anda dapat cek dan ricek mengenai hal tersebut.
Tujuan saya agar kita seluruh orang di Indonesia, tidak mudah menerima berita hoax atau fitnah yang dapat menghancurkan negara tercinta Indonesia ini,seperti yang dilakukan Mas Deny ini.
Saya Indonesia,saya Pancasila,saya muslim dan saya anti berita hoax atau fitnah.
Terimakasih.
Barakallah akhi, terima kasih atas kesimpulan anta...
BalasHapusSaya sampe googling nyari soal al kahfi, n akhirnya tiba di laman ini. Ceritanya perkenalan sy dgn AK kl ga salah ramadhan 2 tahun yl, tuba2 saja ada utusan AK datang meminta donasi, katanya mereka membantu anak2 yatim dan dhuafa. Saya ga tau mereka dapat data saya dari mana, sudah saya tanya tapi mereka menjelaskan dengan tidak jelas dan sy tidak mencecarnya. Itu sudah poin keanehan buat sy. Selama ini sy donasi biasanya sy yang mendatangi gerai tempat penyalur ZIS, ada follow up berupa sms atau ada jg majalah, tp ga pernah ada yang tiba2 datang ke rumah. Yang bikin sy agak bertanya2 adalah utusan AK yang datang ke rumah laki2, sendiri, menemui sy, perempuan dalam kondisi suami sy tidak di rumah. Dan pernah jg ada yang datang maghrib, menjelang berbuka, pdhl sy sedang mempersiapkan buka untum keluarga, seperti ga ada pengertian sm sekali. Lalu beberapa kali lg utusan AK datang, mungkin krn pernah beberapa kali kami beri donasi, pernah jg kami tolak. Ramadhan lalu ada lg utusan AK datang ke rumah. Sebenarnya sy sudah malas, tp krn sy pikir dia sdh capek2 datang ke rumah jd sy kasih sj 200rb, eh dia mempertanyakan sy sumbang paket yang mana, sedangkat paketnya ga ada yang 200 ribuan. Sy jadi merasa aneh orang donasi koq ada patokannya. Sampai sekarang utusan AK masih suka datang ke rumah. Sedang saya sudah antipati karena dari 2 kali ramadhan saya lihat mereka ga ada perkembangan, anak yang dibantu jumlahnya cuma sedikit, sepertinya tidak sesuai sama cita2 mereka untuk membangun markas. Yang bikin ilfill lagi saya lihat di buletin yang mereka bawa kenapa jumlah pengurus dan jumlah anak yatim/dhuafa jumlahnya hampir sama? Bukankah berarti bantuan yang mereka salurkan tidak efektif, banyakan untuk pengurusnya. Aneh.....
BalasHapusOh ya, utusan2 AK seperti ga ngerti etika ya, tidak sesuai dengan citra aktivis. Masa mendatangi saya yang perempuan ini laki2 dan yang mendatangi suami saya utusan yang perempuan.
@mercury me: Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
BalasHapusApakah Mbak Mercury sudah baca blog ini dari awal sampai akhir, dimana ada beberapa komentar yang memberikan pertanyaan dan telah diberikan jawaban yang sangat jelas.
Namun yang lebih baik,seperti jawaban saya ke beberapa penanya diatas,jika ada yang ingin ditanyakan baik seputar keluhan,saran,kritik dan pujian yang sehubungan dengan Yayasan Al Kahfi,bisa langsung menghubungi sekretariat Yayasan Al Kahfi terdekat.
Dan jika sudah 2 tahun ini,Mbak Mercury mengenal Yayasan Al Kahfi. Mbak Mercury pasti sudah tahu alamat dan nomor telepon sekretariat Yayasan al Kahfi.
Karena pasti setiap donatur yang telah memberikan donasi ke Yayasan Al Kahfi pasti diberikan buletin dan kuitansi tanda terima donasi yang terdapat alamat dan nomor telepon Yayasan Al Kahfi.
Itu langkah awal yang seharusnya dilakukan Mbak Mercury selaku donatur.
Langkah kedua juga bisa mengecek langsung ke website Yayasan Al Kahfi yaitu www.yayasanalkahfi.or.id.
Seharusnya jika mengetik kata kunci Yayasan Al Kahfi di Google search,yang muncul pertama kali adalah website resmi Yayasan Al Kahfi.
Dan sama seperti jawabanku kepada beberapa penanya diatas, bahwa setiap pertanyaan yang berhubungan dengan Yayasan Al Kahfi, di website resminya Yayasan Al Kahfi semua pertanyaan tersebut pasti terjawab semua dengan jelas.
Sebenarnya ada beberapa kejanggalan yang saya lihat dari komentar Mbak Mercury ini,yaitu :
1.Kenapa baru setelah 2 tahun ini memberikan komentar negatif ini dan mempublikasikannya ke blog Mas Deny yang jika dilihat secara obyektif isinya adalah fitnahan semua? Kenapa tidak langsung menghubungi sekretariat Yayasan Al Kahfi jika ada saran/keluhan?Yang dimana seakan-akan memang ingin sengaja menjatuhkan Yayasan Al Kahfi.
2. Apakah Mbak Mercury tidak tahu bahwa dalam penggalian dana, ada beberapa cara bagi kami setiap Yayasan Sosial di seluruh Indonesia tuk mengadakan pengalian dana, yaitu bisa lewat langsung dari sekretariat Yayasan,membuka beberapa posko/gerai Yayasan di tempat publik,seperti taman,mall dan kantor, lewat door to door /rumah ke rumah (yang Mbak Mercury belum ketahui), lewat website resmi Yayasan,lewat media sosial dan lewat penyebaran brosur/pamflet Yayasan.
3. Seakan-akan Mbak Mercury ingin mengarahkan ke publik bahwa Yayasan Al Kahfi sengaja mengutus penggali dana Ikhwan tuk ke rumah donatur Akhwat dan mengutus penggali dana Akhwat tuk ke rumah donatur Ikhwan. Ini benar-benar fitnah yang sangat kejam, bahkan Allah SWT mengutuk perbuatan fitnah yang dilakukan Mbak Mercury ini karena melebihi pembunuhan seperti yang tertuang di Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 191.
Setiap penggali dana Yayasan Al Kahfi pasti akan selalu menaati perintah hijab yang diturunkan oleh Allah SWT sesuai dengan Al Qur'an Surat An Nur, disebutkan pertama kali kewajiban hijab laki-laki pada ayat 30, barulah hijab perempuan pada ayat 31.
4. Yang terakhir,saat saya menelusuri blog Mbak Mercury sungguh janggal sekali. Tidak ada postingan apapun dan followernya pun cuma 1. Seakan-akan ini mengulangi cara-cara pemfitnah Yayasan Al Kahfi,yang selalu memfitnah Al Kahfi melalui media-media sosial,blog dan sebagainya dengan menggunakan akun-akun anonim atau palsu. Tolong jangan melakukan fitnahan yang seperti ini,karena pasti akan kami laporkan dan lacak melalui Unit Cyber Crime Kepolisian dan akan kami tuntut melalui Undang-Undang ITE atas pencemaran nama baik.
Sekian yang bisa saya sampaikan.
Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Orang ini mirip dengan setan & dajjal, sungguh luar biasa fitnahannya
BalasHapusKalau didaerah saya juga seperti dia atas juga
BalasHapusKlaten
makasih mas Deny, ini setidaknya jadi jawaban untuk pertanyaan pertanyaan saya karena adik kelas saya beberapa ikut kegiatan AK, dan beberapa dari mereka berpendapat sama dengan yang mas Deny sampaikan. saya malah pernahh diancam akan dilaporkan ke polisi sekitar tahun 2010 atau 2011 saat bertanya kegiatan mereka ini seperti apa. menakutkan menurut saya, tapi sekali lagi terima kasih akan ada banyak orang yang mendukung mas Deny.
BalasHapus@dodi iskandar yusuf : apa Anda sdh membaca blog ini dari awal dan akhir?
BalasHapusMenurutku jawabannya sdh jelas kalau anda membaca blog ini dari awal sampai akhir dan jawaban atas beberapa pertanyaan di atas menunjukkan Mas Deni memfitnah Yayasan Al Kahfi.
Yang menurutku malah menakutkan itu adalah Anda, Mas Dodi Iskandar Yusuf.
Dengan membabi buta dan tanpa melakukan perbandingan data dengan sumber dari Yayasan Al Kahfi, Anda mengatakan Yayasan Al Kahfi kegiatannya menakutkan.
Sungguh fitnahan yang luar biasa, yang melebihi pembunuhan.
dan tahu apa yang paling aneh juga adalah yang punya blog ini,Mas Deni.
HapusDia tidak menunjukkan komentar apapun mengenai jawaban-jawaban yang telah kami berikan.
Bahkan saat dia menjawab pertanyaan dr komentar Wiku Aditya di atas, Mas Deni malah mengatakan dia lupa dan kurang paham.
Bagi orang yg berpikiran ilmiah,rasional dan obyektif..Yang mendengar jawaban Mas Deni pun pasti sudah sadar, Mas Deny melakukan pernyataan-pernyataan yang tanpa didampingi data yang jelas.
Di sinilah yang menunjukkan Mas Deni memiliki karakter Fitnah (karakter yang akan melakukan apapun tuk menghancurkan semuanya tanpa data-data yang jelas, hanya berdasarkan dugaan-dugaan negatif dan tidak memikirkan dampak positif dan negatifnya).
Makanya Allah SWT pun melaknat tukang fitnah lebih kejam daripada seorang pembunuh sesuai yang tertuang di Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 191.
Apakah orang-orang dengan karakter Fitnah seperti ini yang akan kita dukung?
Apa bedanya dengan Abu Jahal dan Abu Lahab, Mas Deni ini?
Aku tantang Mas Deni tuk menjawab semua jawaban kami diatas dan pertanyaanku ini, jika dia memang benar.
Dan aku jamin dia tidak akan berani menjawab tantanganku.
Orang seperti Mas Deni dengan karakter Fitnah,hanya akan berani melihat dari balik belakang layar, kita diadu domba oleh dia.
Assalamualaikum...
BalasHapusSya sudah mngenal AK sejak sya sma taun 2000 di surabaya,. sbenarnya sejak 17 taun yg llu hal2 yg berbau negatif ttg AK sudah ramai dperbincangkn d skolah2 sma negeri di surabaya.. cukup heran juga stlh belasan taun msh ad berita yg sama ttg AK.. menurut hemat sya, kl hny mslah ksalahpahaman perspektif trkait ajaran2 AK tentuny akn redup dgn sendiriny fitnah2n ttg AK tsb ttapi kq msh sma aj y beritany.. dimana sll sja ad yg tdak bs mmahami ajaran dan metode pengajaranny sbg ssuatu kbenaran ato ideal bgi masyarakat dan pelajar qt dsini.. pertanyaan saya, kl sudah skian lama (belasan taun) bgini, yg brmasalah it masyarakatny qt yg krg pintar memahami ato ajaranny yg bermasalah?
Sya spakat dgn tulisan d atas yg mengatakn bhwa seakan2 pnafsiran Al Qur'an oleh AK pndekatan yg d utamakn adalh logika, spengetahuan sya dlu emang spt it... bhkan ad momen dmn guru agama sya diskusi dgn mentor AK, dgn tujuan dialog mediasi trkait 'hiruk pikuk' AK d sma2 surabaya, mngatakan, 'mas, hti2 dalam mnafsirkan al Qur'an'...
Terkait dgn permintaan sumbangan, harapan sya utk AK smoga ini bkan sbg ladang mencari keuntungan dlam ayat2 Allah.. atas nma dakwah tp ujung2ny duit,.,
Akhir kata, bila mrasa benar ttap maju gak usah takut, bila ragu sgera tabayyun, bila tau salah sgera tinggalkan dan bnyak2lah istighfar....
Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Assalamu'alaikum..
Hapus@fesgy nuvianto: sebenarnya jika membaca blog ini dr awal sampai akhir,pasti Mas Fesgy sdh tahu pihak mana yg memfitnah dan difitnah.
Tp saya sepakat dg kesimpulan Mas Fesgy jg,jika ada masalah apapun di masyarajat
Kita sbg muslim harus kembali ke dasar Islam yg diatur oleh Allah SWT yaitu dasar Al Qur'an dan Sunnah Rasul/Hadist Shahih.
Mari kita sbg sesama muslim,setiap ada masalah kita berdiskusi dan berdialog dg pikiran jernih tuk menemukan jalan keluar yg terbaik.
Allah SWT lebih suka jika umatNya bersatu,bukan terpecah-belah,apalagi akibat fitnah.
Fitnah yg biasa digunakan oleh org2 kafir Quraisy,kafir Yahudi dan kafir Nasrani pd zaman Nabi Muhammad SAW.
Mari kita sbg muslim Indonesia tuk bersatu.
Saya Indonesia,saya Pancasila,saya muslim dan saya anti berita hoax/fitnah.
Oh ya sbg tambahan.
HapusTolong suruh Mas Deni pemilik blog ini yg merupakan sumber fitnah ini tuk menjawab tantanganku di atas.
Jika belum ada klarifikasi dan permintaan maaf dr Mas Deni selaku pemilik blog ini.
Tolong para pemfitnah Yayasan Al Kahfi,jangan asal komentar.
Krn memang para pemfitnah,akan selalu ada sampai akhir jaman,seperti halnya orang Yahudi.
Terimakasih.
Bismillah,,,
HapusMas Agil, sabar y akhi..
Stlh sya bca2 lgi, mas Deni pun tdak scara eksplisit mngatakan bhwa AK adlah aliran sesat, mas Deni hny mngistilahkan bhwa ajaran AK menyimpang.. jelaslah scara definisi, sesat dan menyimpang selisih bobotnya jauh brbeda krn spt yg mas Agil kemukakan mnurut standart MUI, AK bkanlah aliran sesat...
Jangan sampe forum diskusi ini brubah mnjdi permusuhan shingga org2 atheis trtawa dgn lepas seolah forum ini adlah pembenaran kecil bgi mreka bhwa agama adlah sumber konflik dan peperangan antar sesama.. sdangkn qt yg beragama Islam myakini scara bulat bhwa Islam adlah rohmah bagi skalian alam,.
Perbedaan pendapat dalam menjalankan Islam sudah ad sjak jaman dahulu kala, maka dr it ayo dsikapi dgn arif dan bijaksana sgala prbedaan it,. sllu brusaha blajar mndalami Islam dan snantiasa tabayyun apabila ad prbedaan pandangan stlh it jalankn ap yg mnjdi kyakinan anda krn pahala dan dosa adlah nafsi2...
Assalamualaikum.
Hapus@fesgy Novianto:sepakat.
Kata Islam pun berasal dr kata as salm,yg artinya damai dan arti lain dr Islam adl tunduk patuh atau menyerahkan diri kpd Pencipta.
Jd Islam artinya penyerahan diri kita kpd Pencipta kita,Allah SWT agar kita memperoleh kedamaian.
Jadi sbg umat Islam mari kita hidup secara damai bukan memfitnah.
Jika Mas Fesgy membaca blog ini dr awal sampai akhir,pasti sdh tahu arti memfitnah yg sebenarnya.
Tolong lihat secara obyektif.
Terimakasih.
Dan tambahan sekali lagi.
HapusTolong bagi siapapun jgn ada yg berkomentar lg selain pemilik blog ini,Mas Deny.
Aku ingin dia menanggapi tantanganku di atas,jika dia memang benar.
Kami tunggu klarifikasi dan permintaan maafnya.
Krn percuma,jika kita saling berkomentar.
Namun pemilik blog ini,dg santainya berdiam diri.
Kita diadu domba oleh Mas Deni.
Sekian yg bs saya sampaikan.
Wassalamu'alaikum.
Saya Indonesia,saya Pancasila,saya muslim dan saya anti berita hoax/fitnah.
Saya juga baru kenal AK ini di bogor, dan anggotanya berkunjung ke rmh utk sosialisasi dan donasi. yg disayangkan sperti yg diceritakan diatas, berkunjung saat menjelang berbuka dan yg datang perempuan.
BalasHapusSaya juga baru kenal AK ini di bogor, dan anggotanya berkunjung ke rmh utk sosialisasi dan donasi. yg disayangkan sperti yg diceritakan diatas, berkunjung saat menjelang berbuka dan yg datang perempuan.
BalasHapusSaya berprasangka baik kepada al kahfi diluar debat diatas. Bila ada penyimpangan biarlah tanggungjawab al kahfi. Niat saya ikut membantu anak anak yang duafa. Hanya memank dari al kahfi sering berkunjung pas buka puasa...jelas mengganggu keluarga. Yang kedua mungkinkah alkahfi menjelaskan laporan laporan keuanganya agar lebih adil ke umat?
BalasHapusBecik ketitik ala ketara, "yang baik akan kelihatan dan yang buruk akan tampak".
BalasHapusAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
BalasHapusSemua pertanyaan dan jawaban sudah ada di atas.
Tolong lihat secara cermat dan obyektif dari awal sampai terakhir.
Ini komentar terakhir saya.
Untuk sebagian anak PKS yg masih cari perkara dgn cara fitnah.
Silakan email saya di agilrachmantiqoisman@gmail.com
Akan saya layani dgn jalur hukum.
Terimakasih.
BalasHapussaya tidak membenarkan u capan mas deny. benar ucapan mas @agil rachman mas deny hanya berbicara tentang kesubjetifnya saja. kalau saja anda sampai pada materi Metode Memahami Ayat Allah Swt. tentu anda akan tau jawabannya. BTW soal andan mengatakan ada cewek dan cowok duduk padang pandangan sambil melempar senyum sudah ada buktinya?. dan tolong jika anda tidak bisa mempertanggung jawabkan apa yang ada katakan dengan membalas tantangan mas agil, HAPUS ARTIKEL INI. Anda tak mau bukan artikel ini menjadi ladang DOSA jariah?. Wasalam.
Assalamu'alaikum Wr.Wb
BalasHapusMaaf numpang komentar sedikit.
Yaaa gini ini. Generasi penerus bangsa. Kerjaannya hanya mengadu domba. Bagi yg pernah ngaku belajar di AK kemudian menjelek jelekan. Mohon maaf belajar agama anda harus lebih tekun dan giat lagi yaaa :))). Lebih baik anda ( yg memfitnah ) diam, duduk manis, bermuhasabah diri, dan fokus menjalani jalan hidup anda di dunia dan di akhirat. Ingat pesan gusdur dalam lirik lagu "syi'ir tanpo waton"
Akeh kang apal Qur’an Haditse
(banyak yang hapal Qur’an dan Haditsnya)
Seneng ngafirke marang liyane
(senang mengkafirkan kepada orang lain)
Kafire dewe dak digatekke
(kafirnya sendiri tak dihiraukan)
Yen isih kotor ati akale 2X ….
(jika masih kotor hati dan akalnya)
saya harap mas deny bisa sesegera mungkin untuk mentiadakan blog yg membahas tentanf AK ini. Agar dosa yg diperbuat tidak bertambah
mohon maaf apabila ada salah2 kata dan perbuatan. Mohon senantiasa di koreksi. Disini saya hanya berniat untuk kebaikan sesama.
Sekian & terimakasih
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Assalamualaikum mas Deni, saya aktivis rohis di SMA saya dan saya mulai dengar isu bahwa yayasan al kahfi ini sudah ingin masuk ke wilayah sekolah saya. Bagaimana cara saya dan aktivis rohis yang lain untuk menangkalnya ya mas? Sebelumnya terimakasih
BalasHapusWassalamualaikum
Saya adalah salah satu anak yang ikut kajian Al Kahfi waktu SMA. saya tidak menemukan kejanggalan apapun saat melakukan kajian di sana, bahkan saya diajarkan untuk berpikir ilmiah, obyektif dan rasional. Saya tidak mudah terkena provokasi dari fitnah, karena sudah biasa berpikir kritis. Saya tidak menelan mentah-mentah informasi yang ada di blog ini, saya membuktikannya dengan mengikuti kegiatan AK. Semua program nya ditujukan untuk membangun masyarakat, mulai dari membantu anak yatim, duafa, bakti sosial, dsb.
BalasHapusSaya salut dengan Yayasan Al Kahfi. Mohon orang-orang yang mengunjungi blog ini supaya berpikir kritis, tidak subyektif. Membuktikan dengan mengkroscek dulu, jangan termakan fitnah oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf..
Wassalamu'alaikum
Assalamualaikum
BalasHapusMaaf saya ikut memberikan saran
Silahkan datang langsung
Berbicara dengan staff di yayasan al kahfi
Insyaa allah siap untuk menjawab semua pertanyaan yang mas atau mba berikan
Pertanggungjawaban itu sangat penting
Bukan hanya satu atau dua golongan
Semua golongan atau kubu organisasi islam menyetujui bahwa semua akan di mintain pertanggungjawaban
Mas nya juga menulis artikel ini dengan keraguan, baik nama forum dll
Silahkan tabayyun
Saya sangat tergelitik terhadap paparan tentang "ajaran tasawuf ada kemiripan dgn ajaran hindu".ini akibat dari ngaji instan,,fiqih tanpa tasawuf ibarat kepala tanpa akal bgtupun sbaliknya,jadi dalam menjalankan syariat kduanya harus berjalan scara bersama untuk mencapai kesempurnaan dlam beribadah,,sbgai koreksi sja.Untuk AK smoga yg anda2 lakukan menjadi sbab ridho_Nya,dan bkan smata untuk kepentingan dunia yg fana.semangatttt!!!!
BalasHapusSaya juga sering kedatangan tamu dari yayasan alkahfi. Alhamdulillah saya tidak terganggu. Karena saya hanya mengharap ridho Allah. Saya berharap Allah juga tidak terganggu dengan tuntutan doa2 saya. Saya malah kagum dengan relawannya. Disaat anak2 muda sibuk dengan gaya hedonisnya memupuk ambisi menjadi orang kaya atau orang terkenal mereka malah datang ke yayasan mengajar anak2 duafa yg tidak mampu mengeluarkan uang utk bayar bimbel agar bisa bersaing memperebutkan sekolah2 pavorite "tanpa dibayar" ingat ya "gak dibayar!"
BalasHapusUang yg mereka kumpulkan bukan buat pribadi. Mereka keluar rumah panas2an mengumpulkan rupiah door to door itu bukan sesuatu yg gampang bagi orang2 yg hanya mikirin perutnya sendiri.
Sebenarnya kita harus lihat "pada sisi yang lain" agar kita tidak mudah menjugde orang2 yg berjuang dan perduli pada anak2 jalanan, anak2 pinggiran, anak2 yg tidak punya keluarga lengkap. Susah juga kalau orang mmenganggap sumbangan itu uang hilang, lain halnya kalau orang menganggap sumbangan itu untuk memperoleh kemudahan di masa depan. Karena setiap kebaikan itu akan dibalas dengan kebaikan lagi. Kalau anda merasa ada yg aneh daripada memvonis cobalah beri hak tabayun buat mereka. Kalau anda memilih diam dari pada berbuat. Janganlah memperberat orang yg berbuat. Kalau saya melihat yayadan alkahfi itu tidak sesat. Mereka malah mencoba menentang yg sesat2 seperti atheis dan liberal. Mereka punya misi untuk memajukan islam kok. Cuma ya itu tergantung cara pandang orang yang melihatnya. Kalau yg cuma punya tujuan merendahkan dan memojokan saja yg melihat keilkhlasan para relawannya
Yang cuma merendahkan dan memojokan saja yg tidak bisa melihat keikhlasan para relawannya
BalasHapusSudah 3 hari berturut2 peminta sumbangan dr yayasan ini dtg ke rumah saya...sudah ditolak..tetep kekeuh pengen menjelaskan berbagai hal...aduh..keliatan ngoyonya banget...saya malah ilfil dengan peminta dana model.begitu..taruh saja brosurnya biar dibaca..ga usah sok2 pura2 salah alamat tp akhirnya nanya2 ttg detail diri keluarga saya..kemudian berhari2 menunggu di depan rumah dan di ujung jalan..mengejar pembantu saya..nanya2 saya dimana dan bikin seisi rumah gerah.
BalasHapusKalaupun nyumbang...saya lebih suka ke yayasan dekat rumah dan panti asuhan yg sudah saya kenal..jauh sekali dr ciracas main ke kayuputih itu yayasan...
Kalau sampe datang pas magrib..akan saya panggil satpam dan pak RT saja untuk diselesaikan..
Jadi sebenernya Yayasan AK itu sesat atau engga sih, karena sampai sekarang saya masih memberikan sumbangan kepada Yayasan AK ini ???
BalasHapusMohon jawabannya, thanks
Iya gimana sih ini mas?
HapusAdik saya selama ini ternyata sudah masuk di yayasan AK di surabaya, saya akhir" ini baru tahu dia dipekerjakan untuk menggalang dana dari orang". Bulan Ramadhan ini dia memilih tidak puasa karena ingin menjaga imunitas supaya lebih terhindar dari virus corona "katanya", tapi dia dipekerjakan, mengumpulkan uang dari donatur pagi siang malam. Itu hal yang bertolak belakang kan. Saya kecewa dan khawatir dengan adik saya. Dia jadi jarang pulang ke rumah.
BalasHapusMungkin yayasan ini terlihat tidak sesat maupun berbahaya, tapi saya sudah membaca dan mempelajari bbrp tugas yang dikerjakan adik saya dari yayasan ini. Tugasnya terkesan kaku dan menjurus ke aliran mu'tazilah. Itu pendapat saya. Sekian.
assalamualaikum ka, bolehkah saya minta nomor nya untuk bertanya-tanya lebih lanjut mengenai al kahfi ini? karena saya juga tidak suka dengan cara orang-orang alkahfi ini
HapusIslam rasional. Itulah yang sering digaungkan oleh yayasan AK ini. Yayasan ini juga terlihat kurang suka dengan aliran2 islam dari luar indonesia, seperti negara2 arab. Mereka menyebut aliran2 tsb islam transnasional. Sesat atau tidaknya saya tidak berani memvonis.
BalasHapusSaya kurang yakin dengan cara mereka menafsirkan al quran. Kok tidak menggunakan kitab tafsir ulama2 masyhur ya ? Kok lebih sering menafsirkan menggunakan akal diri sendiri ya ? Padahal secara ruang dan waktu ulama2 tersebut lebih dekat dengan asal sumber. Dan yang paling dekat adalah para sahabat nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Karena saya awam dan ini adalah perkara yang samar, saya lebih memilih untuk meninggalkan pemahaman2 yayasan AK ini ,walau saya sudah pernah mengikuti kajian2nya selama kurang lebih 4,5 tahun
Hai, saya mau sedikit cerita ya. Btw, ini hanya opini ya. Jadi sifatnya subjektif dan tentu saja subjektif belum tentu salah. Karena ini sudut pandang pribadi. Sah-sah saja kan kalau punya sudut pandang sendiri?
BalasHapusSaya salah satu yang bergabung di AK sejak 2008 sampai dengan tahun 2017. Setelah sekian lama, saya akhirnya saya memutuskan untuk keluar dan mengambil jalan sendiri yang berbeda dengan AK. Dari yang saya kenal bertahun-tahun di AK, memang AK bukanlah aliran sesat atau menyimpang. Rukun Islam dan Rukun Iman tentu saja sama sebagaimana Islam pada umumnya. Orang AK shalat, berdoa, puasa.
Namun, AK ini memang unik dan punya banyak perbedaan pandangan dari Islam kebanyakan. Kita tidak perlu menjudge AK ini sesat, perbedaan pendapat dan pandangan wajar saja. Termasuk dengan pandangan AK mengenai Islam.
Kalau ditelisik lebih dalam mengenai fiqh-fiqhnya silahkan dipelajari dan diskusi terbuka saja dengan mereka. Kalau memang organisasi tsb terbuka, insya Allah akan dijelaskan. Misalnya saja tentang fiqih haramnya puasa saat Ramadhan di pandemi kemarin, larangan menggunakan cadar, dsb.
Struktur organisasi AK memang seperti yang disampaikan di publik. Tapi sebenarnya kendali terbesar adalah pada Foundernya dengan nama Iskandar Al-Warisy. Tapi anda sulit menemukan nama ini karena memang bukan untuk konsumsi publik.
AK memang punya sekolah sendiri di Surabaya. Yang penasaran silahkan mampir aja langsung ke websitenya daripada bertanya-tanya. Tapi mohon maaf, yang bisa masuk sekolah tersebut hanya kader dan yang terpilih saja. Bukan dibuka untuk umum. Jadi kalau anda bukan kader lalu ingin mendaftar ke sana tentu tidak akan diterima. Coba saja. Mungkin mereka akan mengelak, tapi tidak bisa karena memang itu untuk kader. Khususnya kader terpilih ya, karena tidak semua kader bisa.
Kalau soal program yayasan, seharusnya memang AK evaluasi. Ke rumah-rumah menjelang magrib, berharap simpati memang sudah bukan zamannya lagi. Tentu orang beda-beda dan punya preferensi sendiri. Ini harus mereka terima dan ubah, supaya donatur lebih nyaman.
Bagi anda yang penasaran dengan AK dan untuk apa dananya, coba saja tanyakan ke mereka hal-hal berikut ini. Misalnya: tentang laporan keuangannya secara menyeluruh, adakah akuntan publik yang mengaudit keuangannya, adakah pengawasan dari publik terhadap keuangannya? Karena ini kan dana ummat, anda berhak tahu. Apalagi yayasan AK ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Ada banyak lho. Seharusnya mereka bisa terbuka ya. Dan pertanyaan ini tentu tidak salah.
Kalau anda ragu dengan AK, ya anda berhak memilih untuk tidak melanjutkan untuk ikutan atau ikutan tapi dengan mencari tahu lebih dulu supaya bisa tabayyun. Yang jelas sebagai umat Islam, kita usahakan untuk tidak saling klaim dan asal judgement.
Termasuk pada kader AK, semoga anda juga tidak asal klaim dan judgement. Banyak kader-kader yang keluar karena sudah ada klaim dan judgement sendiri. Tapi mungkin itu untuk kebaikan internal mereka juga sih. Masing-masing organisasi punya prinsip dan nilainya sendiri. Tentu harus dihargai.
Blog ini ternyata sudah ada sejak 2016 ya, dan banyak yang penasaran dengan AK. Tapi saya ingin berpesan pada kader AK. Apa yang disampaikan dan comment-comment yang ada di sini lebih baik diterima saja sebagai masukan. Kalau ada perbedaan pandangan, anggapan kalau ini pemikiran AK ada yang menyimpang dsb coba diakomodir dan memang dari dulu ini selalu ada. Tidak harus selalu mengancam dengan UU ITE kok. Santai saja, memang eranya digital dan sosial media kan begini.
Mohon maaf kalau ada kata-kata yang salah.
Saya ingin menceritakan sedikit mengenai alkahfi berdasarkan sudut pandang saya.
BalasHapusSudah beberapa tahun saya menjadi siswa binaan dan bergabung dengan yayasan tersebut. entah mengapa saya tidak pernah mengalami pengalaman seperti pemilik blog ini ceritakan. Saya melihat bagaimana mereka berprilaku dan berfikir sangat memacu saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berilmu lagi. saya juga selalu dibantu oleh yayasan. dari ibu saya seorang single parents pun curhat kepada saya bahwa sangat terbantu dan bersyukur bisa mengenal yayasan tersebut. Saya juga mengikuti kajiannya dan itu membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik dengan selalu menjalankan nilai-nilai islam selama hidup, salah satunya seperti saling membantu orang-orang di sekitar kita, bertanggung jawab, senantiasa berfikir 2x sebelum bertindak karena segalanya akan dipertanggungjawabkan di akherat kelak dan sebagainya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya yang awalnya pertama kali masuk SMA sudah mendengar isu miring ttg alkahfi di kelas 10, tentu ini sangat menakutnya bagi saya siswa baru. Isunya begitu kejam dan isinya Fitnah yang disebarkan mulut ke mulut. Jika mas deny melihat dri sudut pandangnya. Maka gak akan salah, saya memberikan lewat sudut pandang saya. Anggep aja ini, kita sama2 berbagi cerita. Justru, dialkahfi saya memiliki kebermaknaan dalam setiap membantu kegiatan2 di yayasan. Saya sangat senang, ketika mengantarkan bocil yayasan ke rumah donatur dermawan. Karena adik2 begitu senang, ada kaka kaka yang peduli, ada para dermawan yang peduli. Saya mengajukan diri ikut kajian di kelas 11, tidak ada yang mengajak. Karena, saya tertarik dengan teman2 saya yang meluangkan waktu bermain di SMAnya ke yayasan untuk mengajar, mengaji. Saya hanya berpikir scr logika anak SMA, betapa mulianya anak remaja yang meluangkan waktunya utk kebaikan. Darisitu saya semakin yakin, bahwa alkahfi ajaran yang memang islam rahmatan lil alamin..
HapusSeiring berjalanan waktu, saya semakin menyadari.. orientasi alkahfi utk kemajuan umat..
Tak ada yang menyimpang dari Al Quran dan Hadis serta Sejarah Rasul.
Mulianya alkahfi, mereka berilmu, tapi ilmunya bukan utk memperkaya dirinya, atau merusak alam, dan masyarakat. Namun ilmunya utk kemajuan masyarakat..
Dalam doa saya setiap sholat, menyadari bahwa saya manusia. Saya sllu berdoa "Ya allah, kemaha besaranmu.. Tunjukkanlah hamba di jalan yang lurus. Jalan yang engaku ridhoi, dan balikkanlah hati hamba, bila itu jalan yang salah."
Semoga kita semua bisa berlomba2 dalam kebaikan tanpa harus menjatuhkan kebaikan lainnya..
Karena semakin banyak umat islam berbuat baik, semakin maju dan cepat kemajuan umat tentunya atas ridho allah swt..
Jika ada kesalahpahaman, alangkah baiknya tabayyun. Cari data pembanding, dan langsung kroscekkan saja.
Sekian,
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKISAH CERITA AYAH SAYA SEMBUH BERKAT BANTUAN ABAH HJ MALIK IBRAHIM
BalasHapusAssalamualaikum saya atas nama Rany anak dari bapak Bambang saya ingin berbagi cerita masalah penyakit yang di derita ayah saya, ayah saya sudah 5 tahun menderita penyakit aneh yang tidak masuk akal, bahkan ayah saya tidak aktif kerja selama 5 tahun gara gara penyakit yang di deritanya, singkat cerita suatu hari waktu itu saya bermain di rmh temen saya dan kebetulan saya ada waktu itu di saat proses pengobatan ibu temen saya lewat HP , percaya nda percaya subahana lah di hari itu juga mama temen saya langsung berjalan yang dulu'nya cuma duduk di kursi rodah selama 3 tahun,singkat cerita semua orang yang waktu itu menyaksikan pengobatan bapak kyai hj Malik lewat ponsel, betul betul kaget karena mama temen saya langsung berjalan setelah di sampaikan kepada hj Malik untuk berjalan,subahanallah, dan saya juga memberanikan diri meminta no hp bapak kyai hj malik, dan sesampainya saya di rmh saya juga memberanikan diri untuk menghubungi kyai hj Malik dan menyampaikan penyakit yang di derita ayah saya, dan setelah saya melakukan apa yang di perintahkan sama BPK kyai hj Malik, 1 jam kemudian Alhamdulillah bapak saya juga langsung sembuh dari penyakitnya lewat doa bapak kyai hj Malik kepada Allah subahanallah wataala ,Alhamdulillah berkat bantuan bpk ustad kyai hj Malik sekarang ayah saya sudah sembuh dari penyakit yang di deritanya selama 5 tahun, bagi saudara/i yang mau di bantu penyembuhan masalah penyakit gaib non gaib anda bisa konsultasi langsung kepada bapak kyai hj Malik no hp WA beliau 0823-5240-6469 semoga lewat bantuan beliau anda bisa terbebas dari penyakit anda. Terima kasih
Bismillah.
BalasHapusSy ikut al kahfi sejak masih SMA dan saat itu sy sekolah di SMA jakarta yang alumni rohisnya kebanyakan ikut ormas tertentu. Kenapa sy katakan demikian, krn sy pernah di ajak ke salah satu markasnya dekat sekolah.
Sy sempat berada di tengah-tengah, menjadi pihak yg mendapat peringatan, isu2 dr alumni yg menjelek2an al kahfi, dan sy sebagai peserta kajian al kahfi. Di posisi itu saya banyak2 melakukan kroscek langsung dan dengan penjelasan detail yg disana menunjukan al kahfi tidak seperti yg diisukan alumni.
Sy bertanya kenapa alumni bisa sejahat demikian menggunakan fitnah? Apa orientasi memfitnah? terjawab sudah seiring berjalannya waktu ternyata karena kompetisi dakwah, terlebih orientasi mereka suara. Al kahfi yang metode dakwahnya menarik, interaktif sehingga diminati banyak siswa, sementara alumni seringkali satu arah dan minim dialektika. Sehingga alumni tidak suka ketika lebih banyak anak rohis atau anak umum disekolah yg ikut al kahfi.
Sampai sy masih berusaha netral masih terus mencari, apakah benar yg dituduhkan alumni, dan sambil sy berdoa kepada Allah minta diberikan petunjuk..saya tidak menemukan fitnah Alumni terhadap al kahfi, yg justru ketika sy ikut kajiannya dan kegiatan sosial al kahfi malah membuat saya semakin bangga dan merasakan kebesaran, keuniversalan ajaran islam melalui materi2 dan kegiatan2 di alkahfi. Sy banyak bersyukur kepada Allah mengenal islam yang penuh rahmat.
Untuk itu siapapun yg membaca blog ini, harapannya mohon cari data utuh, kroscek data ke sumber utamanya.
Bagaimanapun tiap2 yg kita lihat, kita dengar, dan percaya akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah (Qs. 17:36)
Semoga kita independen dalam mencari kebenaran, tidak menjadi korban yg mudah termakan isu fitnah yg tdk bs dipertanggungjawabkan kebenarannya, hanya sekedar katanya-katanya, tanpa melalui kroscek maupun pencarian data secara utuh.
Ya Allah tunjukanlah kami jalan yang lurus..