Di Antara Hitam-Putih, Abu-abu Hadir
Namanya Zaynudin, lebih sering dipanggil Zay, atau Zayn. Dia adalah satu dari sekian anak Indonesia yang dikirim ke Jepang untuk belajar bertani. Dia berasal dari Kalimantan Tengah, tinggal di dekat Sungai Katingan. Kemarin, 25 Mei 2016, rasanya gue kembali diingatkan untuk selalu bersyukur, selalu harus melihat "big picture" dan tidak langsung judge seseorang hanya berdasarkan mindset gue sendiri. Zay ini orang yang pendiam, pertama kali ketemu juga dia termasuk yang paling kalem dibanding 17 orang 17 orang teman-temannya. Yang paling gue inget, dia pernah terlambat masuk kelas sewaktu orientasi di Ibaraki gara-gara ke toilet; istirahat selesai 10.00, dia baru hadir di kelas 10.02 (iyah, ini Jepang men). Shimizu-san (pak bos) langsung ngomong panjang lebar soal pentiongnya ketepatan waktu di Jepang, keterlambatan hitungan menit pun bisa dianggap kesalahan yang sangat besar.