Nenek moyang orang Jepang adalah bangsa agraris, hidup dari kegiatan bertani dan bercocok tanam, sejak dahulu sangat bergantung dengan perubahan cuaca dan musim. Jepang yang memiliki 4 musim (panas, gugur, dingin, semi) yang setiap musimnya punya ciri khas sangat berbeda dibandingkan musim lainnya, sangat terkejawantah dalam keseharian orang Jepang, mulai dari sapaan sehari-hari, fashion, sampe menu makanan dan minuman di restoran, atau sekedar bir pun ada produk seasonalnya. Well you can say, Japanese are, season-freak . Saking freaknya mereka soal cuaca, mereka percaya bahwa ada orang-orang yang bisa "membawa" cuaca tertentu di setiap kehadirannya. Ada istilah, hare otoko , hare onna , ame otoko , ame onna ( hare =cerah, ame =hujan, otoko =laki-laki, onna =perempuan). Jadi, secara harfia, hare otoko artinya adalah laki-laki cerah, ame otoko artinya, laki-laki hujan, dan seterusnya. Istilah ini biasa dipakai kalo orang Jepang mau ngadain acara outdoor. Misal, "Wah