24: Puzzles and Stacked Questions

Here we are, 1 year from last year (thank you Capt. Obvious).

Momen tahun baru selalu jadi momen terbaik untuk lihat kembali ke belakang, 振り返り(furikaeri). 1 tahun ini rasanya masih bergerak santai sesantai-santainya, banyak banget buang waktu buat hal-hal yang kurang bisa upgrade diri. Tapi alhamdulillah juga, di tahun ini lumayan banyak melakukan hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah dilakukan.

"When was the last time you do something for the first time?"



Sebuah pertanyaan yang selalu gua jadikan pedoman ketika dihadapkan ke sesuatu yang baru. Mama selalu ngajarin buat ga takut mencoba hal baru. Ga usah khawatir hasil akhirnya gimana, yang penting jajal dulu, lompat dulu, maju dulu, learn by doing, KTSP 2015 #lah.

Kalo ga salah (berarti bener), ada sebuah survey atau kuesioner atau semacam itulah, yang dilakukan ke orang tua, yang hasilnya kira-kira begini...

"The seniors doesn't regret on something they did, rather they regret on what they didn't do."

Pernah ga sih waktu kita SD-SMP-SMA, guru nanya ke kita tentang 1 soal dan meminta murid-murid untuk jawab, tapi karena kita takut salah, takut diledek, akhirnya kita biarkan orang lain yang jawab pertanyaan itu. Padahal siapa tau, kalo kita yang jawab pertanyaan itu, orang yang lu suka bisa terpesona ke lu #plak #luruskanniyat. Itu contoh paling kecil dan sederhana, masih banyak lagi beribu-ribu kesempatan yang mungkin terlepas dari tangan kita, hanya karena kita "takut", "belum pernah", "malu" dll dsb dst.

Sukses=Kesempatan + Kesiapan

Rumus sukses, atau kalau merasa sukses itu terlalu berat, kita ganti dengan diksi, berhasil, itu paduan dari datangnya kesempatan dan kesiapan kita. Kalo ada kesempatan jadi guide di Tokyo dan kita udah siap dengan pengetahuan tempat-tempat hangout kece di Tokyo, gua ambil, alhamdulillah berhasil jadi guide. Atau ketika dapet tugas nge-guide ke tempat yang belum pernah didatengin, asalkan siap dengan kemampuan bahasa dan riset mendetail sebelum nge-guide, jangan khawatir, kemungkinan berhasil pasti besar. Selalu perkaya diri dengan skill-skill praktis yang bisa menolong kita di saat kesempatan-kesempatan emas datang menghampiri, itu yang selalu gua jadikan pedoman. #apasihden

SO WHAT 2016 WAS ABOUT?

I can say I'm getting nearer to the state where I feel (so) insecure about my whereabouts after I finish my study, tho it is still in some distant future (we're talking 2 years ahead), yet I do nothing about it (yeay hurray for Deny). Banyak keputusan-keputusan yang diambil dan harus diambil, banyak ilmu-ilmu yang harus dikejar dan didapatkan untuk terus memperkaya diri. Seorang Deny, seorang yang mediocre in almost everything (which is bad and good thing), he needs to step up the game, step up the play, and catch the wave, like real soon.

To wrap it up, 2016 sepertinya mirip-mirip dengan 2015, jadi tahun dimana gua mengaplikasikan ilmu-ilmu yang gua dapet 2 tahun pertama di Jepang, dan melakukan banyak hal baru untuk pertama kalinya (why am I so repetitive). Banyak juga hal-hal yang terjadi di luar dugaan, well, life's play and so on.

What 2k17 gonna be? Tahun ini akan jadi tahun yang dinamis, karena because reasons. Me so stoked to see what will happen this year, what kind of achievement me gonna work for and get. Banyak banget inspirasi-inspirasi yang didapat di akhir-akhir 2016, khususon tentang dunia menulis dan filmmaking (yeay).

Will make it a year worth to fight, 2k17!!
あけおめ、ことよろ!

-for life offers more puzzles and qestions, than answers and hints-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yayasan Al-Kahfi: Sebuah Testimoni

Journey Beyond the Lands #6: Opname (part 1)